Kenali Ciri dan Gejala Awal Penyakit Ginjal pada Anak
Untuk gejala awal penyakit gijnjal yang biasa terjadi pada anak yakni lesu, pucat, mudah capek, tidak bersemangat.
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Penyakit ginjal banyak dialami oleh orang dewasa. Namun, apakah anak-anak bisa mengalami ini?.
Menurut dr Hertanti Indah Lestari, SpA mengatakan ginjal merupakan organ vital yang berfungsi mengeluarjan sisa produk dalam tubuh dan menjaga metabolisme tubuh.
Karena itu, ginjal ini menjadi hal yang sangat penting bagi manusia. Dan siapapun baik anak-anak hingga orang dewasa bisa mengalami ini.
"Penyakit ginjal ini tidak mengenal usia. Mulai dari bayi hingga orang tua pun mengalami ini, baik itu perempuan maupun laki-laki. Jadi jika ditanya apakah anak-anak bisa kena, jelas bisa," ujarnya, Selasa (13/10/2020) dalam Sumsel Virtual Fest 2020.
Penyakit ginjal ini ada dua yakni ginjal akut dan kronik.
Ia mengatakan penyebabnya pun juga bermacam-macam di antaranya yakni hipertensi, obesitas, kencing manis, suka minum obat-obatan dan lain sebagainya.
"Karena itu, sebagai orangtua juga perlu waspada dengan anak dan kenali juga ciri atau gejalanya yang bisa kita deteksi sejak dini,"katanya.
Untuk gejala awal penyakit gijnjal yang biasa terjadi pada anak yakni lesu, pucat, mudah capek, tidak bersemangat. "Hal ini kadang kurang disadari oleh orangtua karena gejalanya memang biasa tidak ada spesifik," ungkap dia.
Namun, jika sudah berlanjut biasanya gejala lainnya yang akan muncul yakni bengkak pada mata, sakit kepala, demam hingga sesak napas.
"Waspadai pula air kencing anak, frekuensi normal yakni 4 hingga 6 kali buang air kecil tergantung usia dan berat badan anak. Kalau masih dalam frekuensi normal itu artinya baik," tegas dia.
Selain itu juga perlu diperhatikan cara ia buang air kecil. Kalau ada rasa seperti tersendat, mengeluh sakit berarti ada masalah. "Begitu juga warnanya jika bening itu normal," ungkap dia.
Apalagi di tengah masa pandemi seperti ini, aktivitas anak berkurang sehingga potensi untuk obesitas pun juga besar yang bisa memicu ginjal.
"Di masa pendemi ini ada kaitannya dengan kesehatan ginjal antara lain aktivitas fisik tergangu. Biasanya disekolah aktif sekarang belajar daring anak-anak duduk depan laptop, hp dan mengerjakan tugas yang banyak sehingga aktivitas fisiknya berkurang," ungkap dia.
Belum lagi, lanjut dia ditambah makan-makan atau cemilan yang berlebihan sehingga menyebabkan obesitas.
"Terutama makanan asin, banyak pengawet menyebabkan peningkatan air dan tekanan darah. Makanan manis yang berlebihan juga membebani bagi ginja untuk membuang gula serta kurang minum juga menjadi penyebab," jelas dia.
"Karena itu, minum delapan gelas per hari ini sangat dianjurkan guna menjaga kesehatan kita," pungkasnya.