Berita Viral
Heboh Video Wanita Nekat Panjat Tiang Lampu Jalan Kibarkan Bendera Saat Demo Tolak UU Cipta Kerja
Demo penolakan UU Cipta Kerja yang disahkan pemerintah dan DPR RI terjadi di seluruh wilayah Indonesia.Beragam kalangan mulai dari buruh, mahasiswa
TRIBUNSUMSEL.COM -- Demo penolakan UU Cipta Kerja yang disahkan pemerintah dan DPR RI terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
Beragam kalangan mulai dari buruh, mahasiswa hingga warga bergerak turun kejalan menyampaikan suaranya.
Tak hayal tindakan ini pun kadang berujung dengan aksi anarkis lantaran bentrok dengan pihak kepolisian.
Di media sosial sendiri beragam foto dan video aksi penolakan UU Cipta kerja diposting warganet.
Seperti baru-baru ini sebuah video menunjukkan aksi seorang diduga wanita naik ke tiang lampu jalan.
Instagram Ndorobeii mengunggah video tersebut pada Jumat (9/10/2020).
Dalam video berdurasi singkat terlihat sesosok diduga wanita berpakaian kaos oblong berwarna magenta.
Terlihat memanjat tiang lampu listrik di salah satu sudut jalan yang ada di DKI Jakarta.
Sembari membawa sebuah bendera, wanita tersebut dengan sigap memanjat tiang lampu jalan tersebut.
Sorak-sorai dan tepuk tangan pendemo lainnya makin menyemangati tindakan si wanita tesebut terdengar jelas.
Setibanya berada di atas tiang lampu, si wanita lantas mengikat bendera putih tersebut di tiang.
Sontak aksi sosok diduga wanita tersebut mendapatkan respon luarbiasa dari warganet.
Banyak warganet yang memuji aksi tersebut.
@om_cipie Panjang umur perjuangan...
@siska_damayanti_inces : sumpah gw terharu dan gw nangis semoga para pemimpin itu secepat nya sadar
@yang.asing : merinding euy,,pen nangis..terharu
Disebut 'Preman Kampus', Sosok Nabila Syadza Mahasiswi yang Orasi Pancasalah di Demo UU Cipta Kerja
Viral video seorang mahasiswi orasi saat demo tolak UU Cipta Kerja di Makassar.
Mengenakan kaos hitam dipadu celan jins biru muda yang sobek di bagian paha kanan.
Ia juga terlihat menggendong tas.
Saat berorasi, rambut panjangnya diikat ke belakang.
Ia juga menjapit sebatang rokok di jari telunjuk tangan kirinya.
Sosok mahasiswi itu pun kini banyak dicari oleh netizen.
Betapa tidak, banyak netizen yang kagum akan isi orasi mahasiswi tersebut.
"tendangan dibalas tendangan, darah dibalas darah
negara kita yang katanya negara Pancasila, sekarang jadi negara pancasalah
1. ketuhanan yang maha hormat
2. Kemanusiaan yang adil bagi para birokrat
3. Persatuan para investor
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh khikmat penindasan dalam permusyawaratan diktatornya
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat kelas atas," kata mahasiswi tersebut di video.
"Mba awkarin, mba Najwa Sihap Mata Najwa, pak Haris Azhar, pak Polisi bantu cariin mba ini.
Mau bilang terimakasih telah mewakilkan," tulisnya dalam akun Twitter.
Lalu ada seorang netizen yang menginfokan bahwa wanita di video asal Makassar.
Lalu ditimpali netizen lain yang mengaku bahwa wanita di video ini adalah seniornya di kampus.
Malahan ia juga menceritakan wanita di video ini sudah memiliki julukan preman kampus.
dia senior gue ternyata,tahun lalu pas ikutan demo juga viral gara2 di dorong2 dan di lecehin ama satpam kampus (kita nyebutnya preman kampus)
tp mbaknya ngelawan balik kok
strong banget amat nih orang.
Selain itu, akun Dedy Munardy juga mengungkap identitas wanita di video.
Ia mengaku sebagai senior dari wanita ini Universitas Hasanudin ( Unhas ).
"Panjang umur perjuangan, panjang umur perempuan yang melawan...
Inii salah satu junior di kampus unhas.." tulis akun Twitter @dedy_munardy.
Di lama bemunhas.org, Nabila Syadza tercatat sebagai Menteri Hubungan Masyarakat BEM Unhas.

Sementara dari lama academia.edu, Nabila Syadza merupakan mahasiswi Ilmu Kesehatan Masyarakat di Unhas.
Dilihat dari akun Instagramnya, Nabila Syadza memang berpenampilan simple lho.
Penasaran, lihat foto-fotonya di bawah ini :
Bahkan jumlahnya kian bertambah.
Pasalnya, sejumlah warga di sekitar kampus yang awalnya hanya menyaksikan aksi, juga ikut dalam kerumunan pengunjukrasa.
Begitu juga dengan 'asap perjuangan' para pengunjukrasa, kian berkobar seiring bertambahnya suplai ban bekas ke lokasi.
Lebih kurang enam ban bekas dijejer di tengah badan jalan lalu dibakar bersamaan.
Kobaran api sebagai tanda 'semangat perjuangan' pun kian berkobar.
Kepulan asap hitam dari pembakaran ban itu, pun membumbung tinggi di langit yang kian menggelap.
Pekikan suara perjuangan dari para orator pun kian bergema dengan iringan lagu perjuangan Pembebasan 'Buruh Tani'
Silih berganti orator berorasi, mahasiswa dan mahasiswi.
Spanduk atau pamflet kecaman terhadap DPR RI yang mengesahkan RUU yang dianggap merugikan kaum buruh itu, juga masih kokoh berdiri.
'DPR Dewan Penghianat Rakyat' begitu tulisnya.
Aksi unjukrasa itu pun, menjadi tontonan sejumlah pengendara yang tertahan.
Mereka duduk di atas motornya sambil melihat kobaran perjuangan ala mahasiswa itu.
Beberapa dari pengendara menunjukkan wajah suntuk, sembari berharap pengunjukrasa mulai membubarkan diri.
Bahkan seorang pengendara yang mengaku hendak menuju Gowa mengeluh," sampai jam berapa ini, kenapa belum dibubarkan polisi' seorang keluh pengendara motor.
Keluhan pengendara itu terbilang wajar.
Sebab, sudah lebih kurang enam jam jalan Sultan Alauddin yang meruoakan poros penghubung Makassar-Gowa itu lumpuh tak dapat dilalui.
Terpisah, Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Supriady Idrus, menegaskan, pihaknya mengerahkan lebih kurang 1.574 personel gabungan.
Mulai dari Polda Sulsel, Polrestabes Makassar hingga Kodim 1408/BS Makasssar.
Personel gabungan itu diplotin di sejumlah titik rawan aksi unjukrasa. Namun hingga malam, keberadaan polisi berseragam di sekita kampus Unismuh tidak kunjung terlihat. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Sosok Mahasiswi yang Orasi Pancasalah Saat Demo Tolak Cipta Kerja, Punya Julukan Sangar dari Junior