Aksi Ridwan Kamil dani Anies Baswedan Temui Buruh Berdemo Berbau Pencitraan, Begini Kata Pengamat

Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah memandang, keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mendatangi para demonstran sangatlah tepa

Editor: Moch Krisna
Siti Sarah/Grid.ID
Ridwan Kamil Saat ditemui Grid.ID di rumah dinasnya, Gedung Pakuan, Bandung, Minggu (10/2/2019) 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansyah memandang, keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mendatangi para demonstran sangatlah tepat.

Meski gejolak penolakan itu berasal dari kebijakan pemerintah pusat, namun Anies tetap memiliki kewajiban untuk menenangkan warganya yang protes terhadap kebijakan itu lewat unjuk rasa yang berujung ricuh.

“Anies mengambil momen yang tepat dari sisi pencitraan kalau dalam artian politik. Dan itu (kedatangan ke massa) juga bentuk tanggung jawab dia (Anies) sebagai kepala daerah,” kata Trubus saat dihubungi pada Kamis (8/10/2020) malam.

 

Apalagi Anies yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) itu, telah berjanji akan membahas soal penolakan tersebut bersama para gubernur lainnya.

“Jadi yang muncul itu tanggung jawab dia sebagai gubernur, karena presidennya nggak ada. Artinya pemerintah pusat tidak menghadiri, yah dia sebagai penguasa wilayah Jakarta dan sementara demonstrasinya di situ jadi dia datang,” jelasnya.

“Seperti halnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang datang menemui massa. Jadi, sama menunjukkan ada tanggung jawab sebagai kepala daerah,” tambahnya.

Namun dibalik itu, Trubus memandang ada kesan politik saat kedua kepala daerah itu mendatangi massa.

Kesan politik yang dimaksud adalah membangun kepercayaan publik bahwa mereka ada di barisan masyarakat.

“Yah sedikit pencitraan politik, termasuk (gubernur) Jawa Barat juga. Karena Jawa Barat juga menyatakan ketidaksetujuannya juga kan, bahkan mengirim surat kepada presiden untuk mengeluarkan Perppu,” katanya.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, akan melakukan pertemuan dengan seluruh gubernur yang ada di Indonesia secara virtual pada Jumat (9/10/2020). Pertemuannya itu dalam rangka membicarakan aspirasi masyarakat yang menolak adanya UU Cipta Karya.

Hal itu dikatakan Anies kepada para demonstran di sekitar Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Kamis (8/10/2020) malam.

Selain menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies juga mengemban amanah sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).

“Saya ingin sampaikan bahwa apa yang tadi jadi aspirasi, besok itu (Jumat, 9/10/2020) akan kami teruskan,” kata Anies.

Anies ingin ajak rapat para gubernur se Indonesia

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, akan melakukan pertemuan dengan seluruh gubernur yang ada di Indonesia secara virtual pada Jumat (9/10/2020).

Pertemuannya itu dalam rangka membicarakan aspirasi masyarakat yang menolak adanya UU Cipta Kerja.

Hal itu dikatakan Anies kepada para demonstran di sekitar Bundaran HI, Jakarta Pusat pada Kamis (8/10/2020) malam.

 

Selain menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies juga mengemban amanah sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI).

“Saya ingin sampaikan bahwa apa yang tadi jadi aspirasi, besok itu (Jumat, 9/10/2020) akan kami teruskan,” kata Anies.

Menurut Anies, setiap warga negara memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya.

Karena itu, Anies akan membahas aspirasi tersebut di tingkat APPSI yang kemudian hasilnya akan diteruskan kepada pemerintah pusat.

“Hari ini kami menghormati hak warga negara, karena itu tadi kami dengar apa yang jadi aspirasi. Saya ingin kepada semua memastikan hak itu terjaga dan hak itu tidak hilang karena itulah negeri kita yang disebut sebagai negeri merdeka,” ujar Anies.

“Besok (Jumat, 9/10/2020) akan kami lakukan pertemuan itu. Jadi saya pastikan apa yang tadi disampaikan, akan diteruskan dan teman-teman sekalian ingatlah bahwa yang namanya menegakkan keadilan adalah tanggung jawab kita semua,” tambah Anies.

 

Kepada wartawan, Anies mengaku pihaknya menghargai aspirasi yang disampaikan seluruh komponen masyarakat terhadap UU Cipta Karya. Apalagi aspirasi itu datangnya tidak hanya dari Jakarta, tapi dari berbagai daerah lain di Indonesia.

“Saya sampaikan agar kita bisa menahan diri untuk terus menyampaikan aspirtasi dengan tertib dan baik,” jelasnya. 

Belasan halte rusak

Anies Baswedan menyatakan, ada 11 halte bus Transjakarta yang rusak akibat aksi unjuk rasa UU Cipta Karya di Ibu Kota pada Kamis (8/10/2020).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini berjanji akan memperbaiki seluruh fasilitas rusak itu agar masyarakat dapat kembali terlayani dengan baik.

“Seluruh fasilitas umum akan berfungsi kembali malam ini insyaAllah bersih. Dari tadi siang semua jalan, semua fasilitas umum akan bisa aman. Ada halte yang rusak total ada 11, ini akan kami perbaiki semua,” kata Anies saat meninjau Halte Transjakarta Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Kamis (8/10/2020) malam.

tribunnews
Beberapa alat konstruksi MRT Fase dan halte Transjakarta Bundaran HI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, dibakar pendemo (MRT Jakarta)

Menurut Anies, halte Transjakarta yang terbakar tidak akan bisa dipakai pada Kamis (8/10/2020) malam.

Bagi halte besar yang rusak parah seperti Halte Bundaran HI, akan dibuatkan halte sementara agar pelayanan kepada penumpang bisa terus dilakukan.

Berdasarkan pendataannya, total biaya kerusakaan itu mencapai Rp 25 miliar.

“Halte yang terbakar tentu tidak bisa malam ini, jadi halte-halte masih diukur seberapa besar nanti yang rusak total akan disiapkan halte sementara. DKI yang akan dibayai tadi sudah diprediksi sudah dihitung kira-kira Rp 25 miliar,” ujar Anies.

tribunnews
Kondisi Jalan Thamrin yang porak poranda menyusul aksi demonstrasi menolah UU Cipta Kerja. Hingga berita ini diturunkan Kamis (8/10) sore, pendemo masih bertahan (Whatsapp)

Berdasarkan data di lapangan, halte Transjakarta di sepanjang Jalan MH Thamrin sampai Kawasan Harmoni dirusak massa. Misalnya Halte Bundaran HI, Halte Tosari, Halte Sarinah, Halte Harmoni dan sebagainya.

Namun halte yang mengalami rusak berat adalah Halte Bundaran HI dan Halte Sarinah. 

Rusuh di Jalan MH Thamrin

Massa dari kalangan mahasiswa masih memenuhi sekitar Jalan Raya MH Thamrin, Gambir, Jakarta Pusat.

Pengamatan Wartawan TribunJakarta.com di lokasi pukul 16.26 WIB pada Kamis (8/10/2020), sejumlah fasilitas umum dirusak massa.

Kawasan Thamrin yang biasa terlihat megah pun menjadi porak poranda.

 

Terlihat pos polisi di Jalan MH Thamrin, tepatnya di seberang Gedung Jaya rusak. Kaca-kaca pos pecah.

tribunnews
Demo tolak UU Cipta Kerja di Istana sempat ricuh. (Warta Kota/Desy Selviany)

Sejumlah kamera CCTV yang terpasang di atas pos turut dirusak.

Sementara itu lampu merah di seberang pos juga dirusak oleh massa.

Mereka juga membakar sejumlah cone dan pagar seng.

Kepulan asap hitam membumbung di sekitar perempatan Jalan MH Thamrin.

Mereka juga berbuat vandalisme dengan mencorat-coret fasilitas umum.

Para mahasiswa yang turun ke jalan beralasan menentang keputusan UU Cipta Kerja yang baru disahkan itu.

Pengendara terpaksa harus mencari jalan alternatif lantaran Jalan MH Thamrin masih diblokade.

Sampai berita ini diturunkan belum ada tanda-tanda mahasiswa akan meninggalkan lokasi.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Meski Berbau Pencitraan,Pengamat sebut Tindakan Anies dan Ridwan Kamil Temui Demonstrans Sudah Tepat, https://wartakota.tribunnews.com/2020/10/08/meski-berbau-pencitraanpengamat-sebut-tindakan-anies-dan-ridwan-kamil-temui-demonstrans-sudah-tepat?page=all.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri
Editor: Feryanto Hadi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved