Corona di Sumsel
Ternyata Klaster Kantor Penyumbang Terbesar Kasus Corona di Sumsel, Penularan Saat Orang Bekerja
Aktivitas para pekerja perkantoran yang tetap aktif bekerja di masa pandemi, membuat kasus terkonfirmasi banyak berasal dari klaster perkantoran
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kasus positif Covid-19 (Virus Corona) di Sumsel sampai dengan Jumat (2/10/2020), mencapai 6.135 kasus.
Klaster kantor menyumbang 30 persen dari semua kasus positif Corona di Sumsel.
Demikian disampaikan Kasi Survei dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel Yusri, Jumat (2/10/2020).
Menurut Yusri, dari data terkini, ada sebanyak 111 penambahan jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 Sumsel.
Aktivitas para pekerja perkantoran yang tetap aktif bekerja di masa pandemi, membuat kasus terkonfirmasi banyak berasal dari klaster perkantoran menjadi salah satu penyumbang terbesar.
"Klaster kantor merupakan penyumbang terbesar angka covid-19 di Sumsel dengan kisaran 30 persen."
"Para pekerja ini banyak tertular ketika mereka sedang bekerja," ujarnya.
Diakuinya, para pekerja yang tertular di kantor pada umumnya tidak mengetahui bahwa mereka tertular alias Orang Tanpa Gejala (OTG).
Setibanya para pekerja pulang ke rumah, tanpa disadari mereka membawa virus dan menyebarkan keanggota keluarga lainnya.
Selain klaster kantor, banyaknya muncul klaster-klaster baru di masa pandemi menjadi salah satu faktor lain penyumbang kian meningkatnya kasus positif di Provinsi Sumsel.
"Para pekerja kan tidak sadar kalau telah menyebarkan ke anggota keluarga mereka. Itu yang membuat angka kasus kita tinggi," tegas Yusri.
Ia menjelaskan, meski kasus Covid-19 cendrung meningkat, namun untuk zona merah di Sumsel saat ini nihil dan hanya tersisa lima wilayah daerah masuk zona kuning dan 12 zona oranye.
Untuk zona kuning meliputi Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir, Pagar Alam, OKU Timur, OKU Selatan.
Kemudian zona oranye yakni Palembang, Lahat, OKU, Musi Banyuasin, Muara Enim, Musi Rawas, Banyuasin, Prabumulih, Lubuklinggau, Empat Lawang, Musi Rawas Utara, dan PALI.
"Tidak ada lagi zona merah karena kasusnya sudah menurun dan banyak pasien dari klaster santri di Lubuklinggau sudah banyak yang sembuh," ungkapnya.
3 Kantor di Lubuklinggau Ditutup
Kantor Bappeda, Kantor Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) dan kantor Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD) ditutup sementara untuk mencegah penyebaran Corona.
Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe menyampaikan untuk kantor Bappeda, BPPRD dan BPKAD di tutup sementara sampai dengan
tujuh hari kedepan.
"Untuk pegawainya untuk sementara diliburkan, namun pelayanan di kantor tersebut masih tetap berjalan menggunakan sistem daring," ungkap Nanan pada wartawan, Jumat (2/10/2020)
Nanan menjelaskan, setelah tujuh hari ditutup kedepan akan dilakukan evalusi dan dilihat apakah sudah bisa dilakukan pelayanan lagi atau belum, jika kedepan ada kasus tambahan maka jadi pertimbangan.
"Jadi nanti kita lihat dahulu sampai tujuh ke depan, sebagaiman instruksi dari pak Wawako kemarin, yang jelas nanti kita akan mendengar dulu pemaparan masing-masing OPD saat rapat bersama nanti," ungkapnya.
Sebagaimana diketahui berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Covid -19 Kota Lubuklinggau, Kamis (1/10) kemarin angka konfirmasi positif Covid -19 tambahan sebanyak 23 kasus baru.
Dengan demikian total saat ini jumlah kasus konfirmasi positif di Kota Lubuklinggau sebanyak 629 orang dengan 13 orang dinyatakan meninggal dunia.
Untuk itu, Nanan meminta masyarakat Lubuklinggau bagi yang terkonfirmasi positif Covid -19 untuk di isolasi di Bandiklat Lubuklinggau, karena di Bandiklat saat ini sangat nyaman bahkan ada ruangan yang ber AC.
"Kemudian disana ada kamar mandi, bahkan makan minum obat-obatan disiapi, tempat tiduk makan dijamin tidak ada rasa takut dan semua itu gratis, saya minta masyarakat memahami ini," ujarnya.
Ia menambahkan, mengapa ia mengatakan hal demikian karena seperti yang ia lihat saat ini banyak masyarakat sudah mulai masa bodoh karena selalu menggantungkan dengan takdir.
"Selama ini selalu menggantungkan kepada Allah SWT, tapi sudah jelas Allah SWT menganjurkan bila ada virus kita disuruh menghindar, bukan melawan, walaupun tuhan semua yang menentukan, harus ada usaha dan ikhtiar dari kita," ungkapnya. (SP/ Odi Aria/ Eko Hepronis)