Pilkada Serentak 2020
Kampanye di Tengah Pandemi, PDI Perjuangan Kerahkan Kader Door to Door Datangi Rumah Warga
PDIP Sumatera Selatan memiliki cara kampanye door to door untuk memenangkan calon yang diusung pada pilkada serentak 2020.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), memilih cara kampanye door to door untuk memenangkan calon yang diusung pada pilkada serentak 2020.
Kader PDI Perjuanga dikerahkan mendatangi langsung rumah-rumah warga.
Ada tujuh kabupaten yang akan menggelar pilkada serentak di Sumsel tahun ini, yakni Kabupaten Ogan Ilir, OKU, OKU Timur, OKU Selatan, Kabupaten PALI, Musi Rawas dan Kabupaten Musi Rawas Utara.
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel Giri Ramanda N Kiemas mengatakan, saat ini PDIP sudah menyelesaikan 95 persen konsolidasi organisasi di Sumsel, artinya sudah hampir 100 persen terbentuk.
"Di Pilkada ini, kita bukan pengumpulan massa, tapi kader mendatangi massa dari rumah ke rumah. Kita memiliki kurang lebih 102.000 pengurus hingga tingkat desa se-Sumsel," kata Wakil Ketua DPRD Sumsel ini, Rabu (30/9/2020).
Ia mengatakan, di pilkada tahun ini, dari tujuh kabupaten yang menggelar pilkada, PDIP memajukan kader sendiri di lima pilkada, yaitu Pilkada Muratara (Devi), PALI (Heri Amalindo), Mura (Hendra- Mulyana), OI (Ilyas Panji) dan OKU Timur (Enos).
Di sisi lain, dikatakan Giri, pelaksanaan pilkada yang bertepatan dengan pandemi Covid-19, mengharuskan dilakukannya pengetatan penerapan protokol kesehatan.
Karena jika tidak penyebaran Covid-19 akan bertambah parah.
"Kalau untuk tunda atau tidak (pilkadanya), kita ikut pemerintah, tapi jikalau nanti dilanjutkan, yang pasti tetap mengedepankan protokol kesehatan, karena kalu tidak situasinya akan semakin parah," jelas Giri.
Menurutnya, perlu tindakan tegas, terutama bagi calon kepala daerah yang melanggar protokol kesehatan, sanksinya harus jelas dan tegas.
Misalkan jika ada paslon yang melanggar protokol kesehatan, akan kehilangan masa kampanye beberapa hari.
"Yang ditakutkan disini kan munculnya klaster baru, maka harus diberikan aturan yang keras dan tegas terkait protokol kesehatan ini. Sekarang belum ada sanksi, dan ini yang harus dipertegas, PKPU nya yang harus diatur," tandasnya.
Demokrat
Partai Demokrat Sumsel mengungkapkan, pasangan calon kepala daerah yang diusung partai berlambang Mercy, diarahkan untuk memaksimalkan berkampanye secara door to door, ketimbang mengumpulkan massa atau menggelar konser musik.
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD Demokrat Sumsel Muchendi Mahzarekki, mengaku partainya akan menjalankan instruksi pemerintah dengan berkampanye aman ditengah pandemi covid-19, dan tak mau ambil risiko menimbulkan kerumunan, termasuk menggelar kampanye dengan konser musik yang akan mendatangkan banyak orang.