Inilah Skema 20-20-20 Untuk Mitigasi Tsunami Selatan Pulau Jawa, BMKG Akhirnya Beri Jawaban
Potensi tsunami setinggi 20 meter di selatan Pulau Jawa dianggap mengkhawatirkan jika benar-benar terjadi.Para ahli pun kembali menggencarkan edukas
Asalkan bangunan tersebut masih berdiri kokoh setelah gempa berhenti.
Agus yang saat ini menjabat sebagai Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB, mengungkapkan, ciri bangunan yang memiliki kualitas tahan gempa yang baik, yakni yang sudah diuji oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Riset ITB Tsunami 20 Meter
Potensi tsunami setinggi 20 meter yang mengancam Selatan Jawa, berdasarkan riset peneliti ITB terjadi akibat potensi aktivitas gempa besar yang terdeteksi berdasarkan data inversi GPS.
Salah satu peneliti riset ITB ini, Endra Gunawan mengatakan, berdasarkan analisis dua aspek studi, seandainya wilayah Selatan Jawa bagian barat, tengah, dan timur, terjadi gempa besar secara bersamaan, maka akan memicu gempa berkekuatan magnitudo 9,1.
"Kemudian dari informasi tersebut, kami modelkan potensi tsunaminya, dan muncullan (potensi tsunami) 20 meter di Jawa bagian barat, dan 10 meter di Jawa bagian tengah dan timur," ungkap dosen Teknis Geofisika ITB ini.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan sejak tsunami Aceh pada 2004 silam, secara langsung telah meningkatkan mitigasi tsunami maupun gempa bumi pada masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar pantai.
"Tidak hanya itu (skema mitigasi 20-20-20) Sejak tsunami Aceh, masyarakat mulai sadar bahwa begitu ada gempa, yang terpikir adalah tsunami. Bahkan, sumber gempa bumi di darat dan BMKG tidak merilis peringatan tsunami, namun warga pesisir pantai langsung akan lari menjauhi pantai," ungkap Rahmat.
