Heboh Ada Suara Dentuman Keras Misterius Didengar Warga DKI Jakarta, Ini Penjelasan BMKG
Lewat twitter-nya, @habiburokhman dia menulis "Ane juga dengar dari Rumah Jabatan Anggota (RJA) DPR RI, cukup keras tapi tidak seperti letusan bom."
Pengakuan sama disampaikan Dian (30), yang tinggal di daerah Kalibata, Jakarta Selatan.
Dia mengaku mendengar dentuman pertama yang suaranya lebih kencang. Kemudian, sekitar 1 menit kemudian, terdengar dentuman berikutnya.
Menurut Dian, saat itu di wilayah Kalibata tidak ada tanda-tanda hujan, yang biasanya ditandai suara petir yang menggelegar.
Peristiwa dentuman ini pun menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak dari warganet yang juga mengaku mendengar suara dentuman tersebut.
Seperti dituliskan oleh akun @zwestykrisan, dia mengaku suara dentuman terdengar cukup keras bahkan membuat jendela tempat tinggalnya seperti bergetar.
Menurut dia, suara tersebut terdengar sekitar pukul 19.45 sebanyak dua kali dengan durasi yang cukup singkat. Kendati demikian dia mengaku tidak mengetahui darimana sumber suara tersebut.
"Mau dikira geledek tapi kayaknya bukan karena frekwensinya rendah, paku bumi juga gak kayak gitu suaranya. Gak tau deh itu apa. Yg jelas frekwensinya rendah, kayak "dheem" gitu," tulis akun @zwestykrisan.
Kompas.com mencoba mengonfirmasi peristiwa tersebut kepada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Namun, hingga saat ini belum ada penjelasan dari pihak BMKG.
Hingga saat ini belum diketahui dari mana sumber suara dentuman keras tersebut.
Penjelasan BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menduga suara dentuman misterius yang terdengar di DKI Jakarta pada Minggu (20/9/2020) malam, akibat petir di Gunung Salak, Jawa Barat.
Ketua Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, hasil monitoring pihaknya tidak mencatat adanya aktivitas gempa ketika warga melaporkan adanya peristiwa tersebut.
"Saat warga melaporkan suara dentuman malam ini, BMKG tidak mencatat adanya aktivitas seismik di Jakarta dan sekitarnya," ujar Daryono dalam keterangannya, Minggu malam.
Namun, hasil monitoring petir yang dilakukan BMKG didapati adanya aktivitas di kawasan Gunung Salak sekitar pukul 19.00 - 21.00 WIB saat sejumlah warga mengaku mendengar suara dentuman.