Ayah Pelaku Mutilasi di Apartemen Kalibata Sering Menangis Saat ke Sawah, sang Ibu Sakit Hati
"Saya sudah tua, ingin tenang untuk beribadah saja. Tidak disangka dapat cobaan seperti ini dari anak saya," kata Maslihah pada Sabtu (19/9/2020).
Dikenal pintar, LAS juga pernah mengikuti olimpiade kimia.
Bahkan, selama ini LAS sering mengajar mahasiswa-mahasiswa di kampusnya maupun dari universitas lain.
"Kemudian juga selama kuliah, karena anaknya ini pintar juga pernah ikut olimpiade kimia di tingkat provinsi."
"Dia juga sering mengajar mahasiswa-mahasiswi di kampusnya dan beberapa universitas yang lain, itu kesehariannya," jelas Yusri Yunus.
Namun semuanya berubah ketika pandemi Covid-19 melanda.
LAS yang berpacaran dengan DAF sama-sama mengalami keterpurukan ekonomi.
"Karena di situasi pandemi ini, dia mengakui bahwa memang dia menganggur kenal dengan tersangka DAF ya."
"DAF ini awalnya kerja sebagai tukang ojek sampai dengan terakhir mereka menganggur," jelas Yusri Yunus.
Masalah ekonomi ini lah yang membuat LAS dan DAF terdorong untuk membunuh orang demi memperoleh sejumlah uang.
"Inilah yang menjadikan motif dalam hal ini ekonomi," lanjutnya.
Akibat perbuatannya membunuh dan memutilasi korban berinisial RHW, maka keduanya dikenakan pasal pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.
Lihat videonya mulai menit ke-1:50:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Jateng dengan judul Orangtua Laeli Pelaku Mutilasi di Kalibata City Ingin Hukuman Putrinya Diringankan