Syekh Ali Jaber Ditusuk, Berikut Daftar Insiden Penyerangan Ulama Hingga Ada yang Meninggal Dunia

Sudah ada sejumlah ulama menjadi korban serangan orang tak bertanggung jawab, jauh sebelumnya. Akibat penyerangan tersebut, bahkan satu diantaranya h

Instagram @zldianr
Detik-detik Syekh Ali Jaber ditusuk saat mengisi kajian di Bandar Lampung 

TRIBUNSUMSEL.COM - Penyerangan terhadap ulama bukan pertama kali terjadi selain insiden penikaman yang menimpa Syekh Ali Jaber.

Sudah ada sejumlah ulama menjadi korban serangan orang tak bertanggung jawab, jauh sebelumnya.

Akibat penyerangan tersebut, bahkan satu diantaranya harus meregang nyawa.

1. Syekh Ali Jaber

Tangkapan layar Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal.
Tangkapan layar Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal. (Istimewa)

Syekh Ali Jaber diserang oleh pemuda umur 24 berinisial AA saat mengisi sebuah acara di Bandar Lampung pada 13 September 2020.

Berdasarkan pantauan dari video penusukan yang beredar luas di media sosial, diketahui sebelum kejadian terlihat Syekh Ali Jaber tampak tengah duduk di sebuah kursi saat di atas panggung.

Sedangkan di sebelah kanan tampak juga ada seorang perempuan yang sedang berdiri.

Beberapa detik kemudian, ada seorang pria berbaju biru mendatangi Syekh Ali Jaber dengan berlari sambil menusukan sebuah benda yang diketahui merupakan sebuah pisau.

Syekh Ali Jaber lantas langsung berdiri dan pelaku penusukan langsung diamankan.

Sontak suasana panggung menjadi ricuh setelah kejadian tersebut.

Dari insiden tersebut, menderita luka di bahu sebelah kanan.

2. KH Abdul Hakam Mubarok

Pelaku penyerangan di Ponpes Karangasem saat diamankan, Minggu (18/2/2018).
Pelaku penyerangan di Ponpes Karangasem saat diamankan, Minggu (18/2/2018)(surabaya.tribunnews.com/hanif manshuri)

Pengasuh Pondok Pesantren Karangasem, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan,  KH Hakam Mubarok, Minggu (18/2/2018) menjadi korban penyerangan oleh seorang pria yang diduga mengalami gangguan kejiwaan. 

KH Hakam Mubarok mengatakan, siang sebelum kejadian dia memang meminta pelaku untuk pindah dari Pendopo Pesantren karena tak ingin makanan yang dibawanya tercecer di sana. 

Tapi pelaku yang berpenampilan layaknya orang tila itu tetap bertahan meski Mubarok sempat menarik sarungnya. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved