Meski Menyesal Roy Jones Jr Dipastikan Tak Bisa Batalkan Petarungan Lawan Mike Tyson

TRIBUNSUMSEL.COM - Keputusan untuk berduel melawan Mike Tyson menjadi hal yang kemungkinan bakal disesali oleh mantan petinju Amerika Serikat, Roy Jones Jr.

Roy Jones Jr dijadwalkan melawan Mike Tyson pada laga amal di Dignity Health Sports Park, California, Amerika Serikat (AS), 28 November mendatang.

Sedianya, duel Mike Tyson vs Roy Jones Jr akan digelar pada 12 September lalu.

Akan tetapi, jadwal pertarungan antara dua mantan petinju dunia itu harus ditunda.

Penundaan jadwal duel itu sempat membuat Roy Jones Jr berniat mundur sebagai lawan Mike Tyson.

Akan tetapi, Roy Jones Jr akhirnya membatalkan keinginannya untuk mundur dan tetap melanjutkan rencana duel melawan Mike Tyson.

Roy Jones Jr pun menyadari, dirinya kemungkinan bakal menyesal karena telah memutuskan untuk menantang Mike Tyson di ring tinju.

Meski demikian, dia sudah tidak bisa mundur dari pertarungan melawan legenda tinju kelas berat dunia itu.

"Ketika waktunya tiba untuk bertarung, kami bertarung," kata Jones kepada Sky Sports, dilansir BolaSport.com dari Dailymail.co.uk.

"Apa pun yang akan terjadi, akan terjadi, itulah yang akan terjadi," ucap Jones menegaskan.

Menurut Roy Jones Jr, meski sudah berusia 54 tahun, Mike Tyson masih memiliki pukulan yang berbahaya.

"Dia tetaplah Mike Tyson, dia salah satu orang paling kuat dengan pukulan yang eksplosif saat menyentuh ring tinju," ucap Jones.

"Jika sesuatu terjadi, dan saya melakukan kesalahan dengan melibatkannya. Dia tetap pria yang lebih besar, dia merupakan pria yang suka meledak-ledak," kata Jones lagi.

Salah satu yang membuat Roy Jones Jr waspada saat melawan Mike Tyson ialah kemampuan sang calon lawan memenangi duel melalui satu ronde saja.

"Dia akan memiliki semua pukulan yang meledak pada ronde pertama, sedangkan saya tidak," ujar Jones.

"Saya memang juga punya kesempatan pada ronde pertama."

"Akan tetapi, dia lebih dikenal bisa memenangi pertandingan lewat ronde pertama lebih dari siapa pun, mungkin melebihi George Foreman," kata Roy Jones menambahkan.