Syekh Ali Jaber Tak Terima Pelaku Penusukannya Dianggap Gila, 'Orangnya Sangat Berani & Terlatih'

Syekh Ali Jaber menampik jika pelaku penyerangan terhadap dirinya dikategorikan sebagai orang yang mengalami gangguan jiwa.

Tribun Lampung/Deni Saputra
Petugas Kepolisian menggiring Alpin Andria (25) pelaku penusukan Syekh Ali Jaber di Mapolresta Bandar Lampung, Senin (14/9/2020). Polresta Bandar Lampung menetapkan Alpin Andria sebagai tersangka terkait kasus penusuk Syekh Ali Jaber saat memberikan ceramah di Masjid Falahuddin Tanjungkarang Bandar Lampung pada Minggu, 13 September 2020. Tribun Lampung/Deni Saputra 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pasca ditusuk oleh orang tak dikenal, Minggu (13/9/2020) petang, kondisi kesehatan penceramah Syekh Ali Jaber semakin membaik.

Syekh Ali Jaber masih menyempatkan diri memenuhi undangan dari jamaahnya sebelum kembali ke Jakarta.

Syekh Ali Jaber mengungkapkan banyak berita miring yang menyebutkan pelaku penusukan terhadap dirinya mengalami gangguan jiwa, dalam kesempatan tersebut.

"Saya tidak terima pelaku dianggap gila. Orangnya (pelaku) sangat berani dan terlatih," ungkap Syekh Ali Jaber, dalam konferensi pers di Kafe Baba Rayan, Jalan Pangeran M Noer, Kelurahan Durian Payung, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Senin (14/9/2020).

tribunnews
Syekh Ali Jaber memberikan keterangan pers di Kafe Baba Rayan, Jl Pangeran M Noer, Kelurahan Durian Payung, Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung, Senin (14/9/2020). (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra)

Syekh Ali Jaber meyakini tindakan pelaku sudah teroganisasi.

Hal itu dirasakan saat pelaku menghujamkan pisau ke arah dirinya.

"Kalau saya tidak bergerak, bisa saja pisau itu kena leher atau kepala saya," kata Syekh Ali Jaber.

Menurutnya, pelaku menghujamkan senjata tajam kepada dirinya dengar menyasar bagian vital. Namun, gerakan tubuhnya membuat senjata pelaku meleset dan mengenai bahunya.

Ia menilai serangan pelaku bukan seperti dilakukan orang gila karena terbilang sangat berani, bahkan terlatih.

Syek Ali Jaber berharap aparat kepolisian dapat melaksanakan tugasnya secara profesional untuk mengungkap motif dan dalang di balik serangan kepada dirinya ini.

"Mohon dihukum karena kita negara hukum. Jangan main hakim sendiri," imbuhnya.

 

tribunnews
Syekh Ali Jaber tunjukkan luka di bahu kanan akibat ditusuk orang tak dikenal saat ceramah di Lampung dan detik-detik saat terjadi aksi penusukan, Minggu (13/9/2020). (Kolase Tribunnews (YouTube/Syekh Ali Jaber))

Ditusuk saat isi acara

Penceramah Syekh Ali Jaber ditikam orang tidak dikenal (OTK) saat mengisi acara di Masjid Afaludin Tamin Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020).

Ia mengalami luka tusukan di bagian bahu kanan dan sempat dirawat di Puskesmas Gedong Air.

Kapolsek Tanjungkarang Barat AKP David Jeckson Sianipar membenarkan hal tersebut.

Ia mengatakan, pelaku penusukan sudah berhasil ditangkap.

Setelah kejadian, Syekh Ali Jaber menceritakan kronologi penusukan tersebut melalui channel YouTube-nya.

Ia diserang saat mengisi acara.

Ia mengaku bersyukur, Allah telah menyelamatkan dirinya dari pembunuhantersebut.

Saat diserang, Syekh Ali Jaber mengaku, langsung mengangkat tangan lantaran pelaku mencoba menyerang leher dan dada.

"Tusukannya cukup keras, cukup kuat. Sampai separuh pisau masuk ke dalam,"ujarnya dalam channel Youtube Syekh Ali Jaber.

"Pas isi acara, Allah SWT takdirkan ada orang datang dan Allah selamatkan dari pembunuhan," tambahnya.

Dalam video yang dibagikannya di YouTube, terlihat Syekh Ali Jaber sedang dirawat di salah satu fasilitas kesehatan di Bandar Lampung.

Ia duduk mengenakan kaus oblong warna putih dan masker warna hijau.

Kaus yang dikenakannya tampak kena noda darah.

Sementara, luka tusuk di lengan kanannya diperban.

Syekh Ali Jaber juga menyebut pisau sampai patah di lengan kanan Syekh Ali Jaber.

"Saya sendiri yang mencabutnya," katanya.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad menjelaskan usai kejadian pihak kepolisian dan panita langsung memberikan upaya penyelamatan.

Syekh Ali Jaber disebut langsung dibawa ke rumah sakit.

"Tindakan pertama melakukan penyelamatan dulu terhadap Syekh. Dari pihak panitia atau kepolisian segera membawa korban ke rumah sakit," kata Pandra.

Dia mengatakan, saat ini pelaku telah berhasil diamankan.

Pihak kepolisian juga disebut tengah melakukan pemeriksaan saksi.

Berdasarkan video yang tersebar di layanan pesan instan WhatsApp, seorang pemuda tak dikenal mengenakan kaus biru berlari menghampiri Ali Jaber yang berada di atas panggung.

Tiba-tiba, pemuda tersebut langsung mengeluarkan senjata tajam mengarah ke perut Ali Jaber.

Pendakwah tersebut sempat menghindar dari serangan sehingga tidak mengenai perutnya.

Tapi senjata tajam si pelaku mengenai bahu kanan pendakwah ini.

"Iya benar. Tadi syekh masih mau mulai kajian di masjid, tahu-tahu ada laki-laki masuk dan langsung nusuk syekh. Setelah nusuk, jamaah langsung spontan ada yang mukul laki-laki itu," kata saksi yang enggan disebut namanya di lokasi kejadian.

Pelaku penusukan sempat diamuk massa sebelum diserahkan ke pihak kepolisan.

Berdasarkan video beredar di kalangan awak media, pelaku berinisial AA (20) itu mengenakan kaus biru dan celana panjang warna hitam.

Tangannya terikat tali dan beberapa warga sempat menanyakan motif pelaku melakukan penganiayaan terhadap Syekh Ali Jaber.

Pelaku tersebut tidak menjawab.

Wajah dan bibirnya terlihat mengalami luka karena sempat diamuk massa.

Syekh Ali Jaber diketahui lahir di Madinah pada 3 Shafar 1396 hijriah, bertepatan dengan 3 Februari 1976 masehi.

Ia menamatkan studi ibtidaiyah (sekolah dasar) pada 1989 kemudian melanjutkan studi Tsnawaiyah (tamat 1992) dan Aliyah (1995).

Semuanya ditamatkan di Madinah.

Dilansir dari artikel “Mengenal Syekh Ali Jaber Lebih Dekat” sebagaimana diunggah syekhalijaber.com, sejak usia 13 tahun dia sudah menjadi imam di sejumlah masjid Madinah.

Anak pertama dari 12 bersaudara itu telah menjadi penghafal Alquran sejak muda.

Ayahnya dikenal sangat keras dalam mendidik agama anak-anaknya.

Sejak pertama kedatangannya di Indonesia pada 2008, dakwahnya mendapat respons yang baik dari masyarakat.

Saking giatnya berdakwah dari kota hingga desa, pada 2011 dia akhirnya mendapat penghargaan kehormatan dengan menjadi warga negara Indonesia (WNI).

Beliau juga menikah dengan Umi Nadia, perempuan asli Lombok yang lama tinggal di Madinah.

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul BREAKING NEWS Syekh Ali Jaber: Saya Tidak Terima Pelaku Dianggap Gila,

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved