Viral Siswa Meninggal Setelah Lompat Jonkok 100 Kali Gegara Tak Kerjakan PR, Sekolah Minta Maaf

Seorang anak laki-laki meninggal setelah melakukan 100 kali hukuman squat jump atau lompat jongkok sebagai hukuman karena tidak mengerjakan PR.

Editor: Moch Krisna
Kolase 123rf.com / TribunWow
Squat jump atau lompat jongkok biasanya dilakukan sebagai latihan pliometrik untuk melatih tubuh bagian bawah. Latihan ini menargetkan otot paha depan, paha belakang, gluteus, dan betis. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Seorang anak laki-laki meninggal setelah melakukan 100 kali hukuman squat jump atau lompat jongkok sebagai hukuman karena tidak mengerjakan PR.

Menurut laporan, hingga kini pihak sekolah telah 'meminta maaf' kepada keluarga dan mengatakan mereka bertanggung jawab atas kematian tersebut.

Melansir dari The Nation Thailand, Kamis (10/9/2020) anak laki-laki berusia 13 tahun, asal Thailand itu awalnya sakit selama sekitar seminggu dan bahkan diperiksa di rumah sakit sebelum kembali ke sekolah Kamis lalu.

Setibanya di sekolah pada hari Kamis (3 September), bocah tersebut tidak mengerjakan tugas rumah yang diberikan kepadanya.

Meskipun siswa laki-laki itu dalam keadaan sakit, namun guru tetap menghukum siswa tersebut karena tidak mengerjakan PR dan memaksanya melakukan 100 kali lompat jongkok.

tribunnews
Jenazah anak 13 tahun yang meninggal beberapa saat setelah melakukan squat jump atau lompat jongkok sebanyak 100 kali. (The Nation Thailand)

Pada hari Jumat (4 September), bocah itu sakit lagi dan disarankan untuk beristirahat di tempat tidur oleh orang tuanya.

Namun, dia tidak bangun keesokan paginya.

Dokter mengatakan anak laki-laki itu meninggal dalam tidurnya sekitar jam 3 pagi, karena kerusakan jantung.

Pihak sekolah akhirnya menghubungi keluarga tersebut pada Selasa (8/9/2020) untuk meminta maaf dan bertanggung jawab atas tragedi yang terjadi.

Meski pihak keluarga dari anak laki-laki itu sangat marah, mereka ingin kasus ini menjadi contoh bagi guru yang tidak berpikir sebelum menghukum muridnya.

Menurut The Nation Thailand, bulan lalu, seorang siswa meninggal setelah mendapat hukuman selama latihan pemandu sorak di Universitas Rajabhat Phuket.

Gadis itu terpaksa berlari beberapa putaran karena membuat kesalahan selama latihan, tetapi dia pingsan sebelum dia bisa menyelesaikannya.

Laporan otopsi mengatakan dia meninggal karena gagal jantung dengan kekurangan oksigen ke otak selama 16 menit.

Dokter juga melaporkan pendarahan paru-paru yang menyebabkan pendarahan hidung dan mulut.

Guru yang memaksa gadis itu berlari didakwa dengan kecerobohan yang fatal.  (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Tak Kerjain PR, Seorang Siswa Meninggal Setelah Lompat Jongkok 100 Kali, Pihak Sekolah Minta Maaf, https://aceh.tribunnews.com/2020/09/11/tak-kerjain-pr-seorang-siswa-meninggal-setelah-lompat-jongkok-100-kali-pihak-sekolah-minta-maaf?page=all.
Penulis: Firdha Ustin
Editor: Safriadi Syahbuddin

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved