Berita Selebriti
Jerinx Disebut Cengeng, Ini Balasan Lewat Surat dari Penjara, 'Saya Mengajukan Bukan karena Cengeng'
Melalui suratnya yang ia sampaikan dari dalam penjara, musisi I Gede Ari Astina atau Jerinx menyampaikan pesan untuk publik.
"Detail kejanggalannya, bisa dipelajari ditanyangan hotroom-nya Hotman Paris yang membahas kasus saya, ada di YouTube."
"Tolong dicatat saya belum dinyatakan bersalah oleh pengadilan. Jadi, biarkan saya bertarung di pengadilan dan apapun keputusan pengadilan nanti, saya akan terima dengan kesatria."
Tak hanya itu, dalam poin keduanya Jerinx juga memberikan sindiran menohok pada pada sejumlah oknum.
Kepada pihak yang disindirnya, Jerinx menegaskan bahwa mereka adalah pihak yang cengeng sejati dan tidak berpendidikan.
"Sekali lagi, saya bukan cengeng saya tidak cengeng. Yang cengeng itu adalah mereka-mereka yang melanggar protokol kesehatan namun lepas dari jerat hukum karena mereka dekat dengan kekuasaan," jelas Jerinx.
"Yang blengih (cengeng) sejati itu, adalah mereka-mereka yang tidak pernah memberikan makan warganya. Tetapi menertawai sesama rakyatnya yang berjuang mati-matian memberi makan ratusan perut kelaparan setiap hari tanpa pamrih."
"Yang, tidak berpendidikan adalah mereka yang memanfaatkan kekuasaan menginjak rakyat lalu berlagak sok paling suci seolah tanpa dosa. Leluhur Bali tidak buta karma akan datang," sindir musisi 43 tahun tersebut.
Poin terakhir pada pesan Jerinx berbunyi tentangimbauan kepada masyarakat luas untuk vokal terhadap ketidakadilan.
Tulisannya tampak menggebu-gebu dengan menyinggung anggaran negara yang dikucurkan untuk penanganan Covid-19.
"Ketiga, saya mohon kepada kawan-kawan saya yang santun kawan-kawan saya yang cerdas memiliki pergaulan luas, agar jangan diam saja melihat ketidakadilan yang menimpa rakyat kecil. Terkait kebijakan swab, rapid test dan lain-lain," seru Jerinx dalam tulisannya.
"Negara kita memiliki anggaran ratusan triliun rupiah sudah seharusnya tidak ada lagi yang namanya rakyat, terutama rakyat tidak mampu membayar swab tes atau rapid test dan dengan anggaran sebanyak itu sudah seharusnya tidak ada lagi namanya warga kita yang kelaparan akibat pandemi," tambahnya.
Tak hanya itu, Jerinx dalam pesan pamungkasnya juga menyinggung tentang kelaparan sebagai sumber kriminalitas.
Hal itu ia sampaikan berdasarkan pengalamannya selama di tahan jeruji besi.
Terakhir Jerinx kembali menyerukan kepada masyarakat untuk turut menegakkan keadilan.
"Jadi kelaparan harus diberi solusi yang nyata karena kelaparan adalah sumber utama lahirnya kriminalitas. Kawan-kawan saya di rumah tahanan di Polda Bali hampir 90 persen itu di dalam karena mereka di PHK karena pandemi akhirnya mereka terpaksa di penjara jadi kelaparan adalah sumber utama kriminalitas," ujarnya.