Cerita Penjual Hewan Kurban di Masa Pandemi, Banyak yang Ngutang dan Minta Harga Murah

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Penjual hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah tahun ini nampaknya tak bisa meraup keuntungan lebih.

Pasalnya, keuntungan dari penjualan hewan kurban tahun ini menurun drastis, bahkan ada penjual yang hanya balik modal.

Hal itu merupakan dampak dari terganggunya perekonomian masyarakat akibat pandemi Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19.

Seperti yang dialami Badaruddin, salah seorang penjual hewan kurban di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Ia menjual hewan kurban jenis kambing Etawa dan biri-biri (domba), tepatnya di Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit.

"Kalau saya tahun ini mungkin balik modal saja sudah alhamdulillah," kata Badaruddin dibincangi Tribunsumsel.com, Kamis (30/7/2020).

Badaruddin sudah menggeluti usaha jualan hewan kurban sejak tahun 1993.

Ia mengakui hari raya kurban tahun ini memang agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

"Saya jual kambing kurban ini sudah puluhan tahun, baru tahun inilah agak beda, mungkin gara-gara corona ini," kesalnya.

Para pembeli hewan kurban menurun drastis hingga 50 persen.

Ditambah lagi banyak pembeli yang ingin mengutang dan meminta harga murah.

Bahkan kata Badaruddin, ada seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang membeli hewan kurban tapi bayarnya dua bulan kemudian.

"Bayangkan saja, ada PNS, orang berduit itu, dia bayar separo dulu, karena uangnya tak cukup, tapi dia sudah niat mau kurban," ujar Badaruddin.

Jika tahun lalu kata dia, tidak ada pembeli yang mengutang, melainkan langsung tunai.

Badaruddin mengungkapkan, tahun lalu kambing kurban jualannya yang laku terjual lebih dari 30 ekor.