Berita Palembang

DPRD Sumsel Minta Pengelola dan Kontraktor Perbaiki Kerusakan Jalan Tol Palembang-Kayuagung

Pihaknya mendorong untuk segera diperbaiki jalan tersebut, karena akan membahayakan pengguna jalan yang ada jika hal ini terus dibiarkan

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Arief Basuki Rohekan
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumsel Hasbi Asidiki 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Komisi IV DPRD Sumsel meminta kontraktor pengerjaan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Palembang- Kayuagung, untuk segera menindaklanjuti adanya laporan kondisi jalan sudah rusak.

Padahal, jalan yang jadi penghubung provinsi Sumsel dengan Lampung tersebut, sudah jadi alternatif ataupun pilihan masyarakat untuk berpergian ke pulau jawa saat ini.

"Kita dapat informasi, banyak lubang di jalan tol dan kita minta kontraktor untuk segera memperbaiki segera," kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumsel Hasbi Asidiki, Jumat (24/7/2020).

Dijelaskan politisi Golkar ini, pihaknya mendorong untuk segera diperbaiki jalan tersebut, karena akan membahayakan pengguna jalan yang ada jika hal ini terus dibiarkan.

"Inikan menyangkut pengguna jalan, apalagi di malam hari pengguna kendaraan dengan mengemudi kecepatan tinggi akan beresiko. Selain itu, disepanjang jalan masih minim rambu dan lampu penerang jalan, maka dari pada terjadi kecelakaan dan itu harus diantisipasi dari awal," tandasnya.

Ditambahkan Hasbi, jika melihat kondisi dilapangan ia tak terkejut, apabila pembangunan jal tol ruas Sumatera itu hasilnya belum sempurna.

Mengingat pembangunan jal tol itu diatas tanah yang kulturnya tidak stabil.

"Saya rasa, jika ada yang berlobang karena kultur tanah tidak stabil, mengingat hampir 90 persen merupakan timbunan," ujarnya.

Sekedar informasi, sejak resmi beroperasional pada 1 April lalu, JTTS ruas Kayu Agung- Palembang (Kapal) sudah rusak.

Dimana pada beberapa bagian jalan terlihat bergelombang dan berlubang yang parah.

Kondisi ini menyebabkan pengendara harus ekstra hati- hati melewati jalan tol ekstrem tersebut dengan kecepatan tinggi saat melintas, mengingat sekitar seribu kendaraan melintas per harinya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved