Pembunuhan di Bukit Baru
Pengakuan Ibunda Rio, Ini Kronologi Pembunuhan Calon Pengantin di Macan Lindungan Palembang
Terduga empat orang pelaku yang masih sekeluarga melakukan penganiayaan terhadap Rio Pambudi (25), kakaknya Melisa (28 tahu) dan ibunya Anna Susana
Penulis: Yohanes Tri Nugroho | Editor: Wawan Perdana
Ana dan Melisa kemudian keluar dari rumah untuk memisahkan cekcok yang sudah mengarah ke kontak fisik.
Kakak Rio, Melisa pun sempat mengambil video perkelahian tak imbang itu.
Perkelahian semakin memanas, Jack berlari pulang kerumah kemudian membawa senjata tajam jenis badik.
Demikian pula Eka yang kemudian membawa dua bilah senjata tajam jenis pisau.
"Saya dan Melisa didorong menjauh dari Rio, padahal kami melerai perkelahian itu, HP melisa pun sempat mau direbut, saya sampai ditendang oleh Eka sehingga terjatuh. termasuk Antoni juga menghalangi," katanya
Rio pun bergulat sengit dengan Jack.
Sekalipun tak seimbang karena tak membawa senjata Rio tetap melawan sehingga mengalami luka di bagian kepala dan tangannya.
Hingga Rio akhirnya pun berlari menjauh.
• Cerita Sedih Kakek di Palembang, Uang Rp800 Ribu untuk Perbaiki Rumah Digondol Maling saat Mandi
Jack yang bersenjata badik terus mengejar Rio hingga sejauh sekitar 25 meter hingga bagian rusuk kirinya terkena sabetan badik.
Rio terkapar bersimbah dari dilokasi perkelahian tak jauh dari rumah itu.
"Rio masih melawan walaupun tak imbang, Jack pakai badik, sementara Rio tangan kosong. Hingga Rio berlari dan terus dikejar dan di sabet badik oleh Jack di bagian rusuk kirinya," katanya.
Saat kejadian itu, Ita yang merupakan istri antoni sekaligus ibu dari Eka dan Jack justru memanaskan suasana.
Ita terus meracau dan menghalangi pandangan, Ana dan Melisa yang hendak melerai.
"Ita juga ikut ikut, bukan melerai malah, ngomong berulangkali dan menghalangi kami. Lajulah, Lajulah," kata Ana menirukan perkataan Ita.
Ana menilai Rio sengaja dipancing emosinya dan aksi penganiayaan itu sudah direncanakan sebelumnya.
Termasuk sejumlah pisau dan parang yang digunakan untuk menganiaya.