Pembunuhan Guru di Banyuasin
Kapolres Banyuasin Sampai Geram dengan Pembunuh Ibu Guru, Pelaku Hanya Menunduk dan Menangis
Pelaku yang diinterogasi Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar SIk hanya bisa merunduk dan menangis.
TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Pembunuh ibu guru SD di Muara Telang Banyuasin hanya tertunduk lesu saat dihadirkan dihadapan para jurnalis.
Ardiansyah (18) warga Jalur V Marga Rahayu Marga Telang Kabupaten Banyuasin membunuh Efriza Yuniar alias Yuyun (50) guru SD Negeri 11 Muara Telang
Pelaku yang diinterogasi Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar SIk hanya bisa merunduk dan menangis.
Bahkan Ardiansyah mengaku tidak tahu alasannya membunuh korban
• 37 Pasangan Anak SMP Diduga Pesta Seks di Hotel, Petugas Temukan Kondom, Obat Kuat dan Miras
• MF (16) Mainkan Alat Kelamin Sendiri Setelah Vanny dalam Kondisi Tewas di Penginapan Palembang
"Tanggal 7 kemarin kau bunuh, kenapa tidak tahu," tegur Kapolres.
"Kalau kau keluar dari sel dan bunuh orang lagi, Kau dak masuk sel lagi. "Tapi kau masuk liang kubur," kata Kapolres
Motif Dendam
Motif dendam diduga menjadi latar belakang pembunuhan sadis terhadap EY (51 tahun), guru SD di Muara Telang Kabupaten Banyuasin, Sumsel.
Dihadapan penyidik, tersangka Ardiansyah (18 tahun), mengaku dendam karena pernah dinasehati saat kedapatan mencuri di rumah korban yang tak lain merupakan gurunya semasa SD.
"Tersangka ini memang dikenal warga sekitar cukup sering berbuat onar. Seperti menganggu anak-anak perempuan, hobi ngintip dan nonton film porno."
"Pernah juga ketahuan mencuri kontak infaq siswa, kebetulan adanya di rumah dinas yang ditinggali korban," ujar Kapolsek Muara Telang Kabupaten Banyuasin, Iptu Gunawan yang hadir langsung dalam proses pemakaman korban di TPU Kamboja, Jumat (10/7/2020).
Selain itu tersangka juga mengakui tindakan bejatnya dilakukan lantaran termotivasi dari video porno yang sering ia lihat.
"Dari hasil olah TKP memang ditemukan adanya sperma diduga milik tersangka. Namun hal itu perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikannya. Akan kita cocokan sperma tersangka dengan yang ditemukan di tubuh korban,"ujarnya.
Berdasarkan olah TKP dan pemeriksaan para saksi, semua bukti kuat mengarah pada Ardiansyah sebagai tersangka atas tindakan sadis terhadap korban.
Hal ini juga didukung kesaksian rekan korban, Juwita yang kerap mendengar keluh kesah atas tindakan tersangka.