Pembunuhan Guru SD

Kakak Seorang Guru SD di Banyuasin yang Ditemukan Tewas Mengenaskan, Ungkap Korban Bukan Orang Nakal

Efriza Yuniar (50) wanita berstatus janda tanpa anak ditemukan tewas di kamar mandi rumahnya dengan kondisi tanpa busana.

Tribunsumsel
Efriza Yuniar (semasa hidup) - TKP penemuan mayat 

TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG - Kerabat Efriza Yuniar, seorang guru SD di Banyuasin yang ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya berharap pembunuh bisa dihukum setimpal.

Efriza Yuniar (50) wanita berstatus janda tanpa anak ditemukan tewas di kamar mandi rumahnya dengan kondisi tanpa busana.

Jenazah guru SDN 11 Muara Telang Kabupaten Banyuasin kini menjalani pemeriksaan di Instalasi Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kota Palembang.

Kakak kandung korban, Muhammad Gani (57) mengatakan korban ditemukan dengan kondisi mengenaskan yakni leher dan tangan terikat serta posisi

"Adik saya terjerat lehernya tangan diiket dimasukin ke ember untuk air minum di kamar mandi kepalanya dibawah kakinya diatas," ujar Gani.

Gani mengatakan, adiknya merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dan sudah hampir sepuluh tahun menjanda dan hidup sebatang kara.

"Adik saya anak ke tiga dari lima bersaudara, sudah lama hampir sepuluh tahun hidup sendiri, dia cerai sama suaminya," ujar Muhammad Gani.

Muhammad Gani mengungkapkan dirinya terakhir berhubungan dengan adiknya pada saat hari raya Idul Fitri karena korban tidak bisa berkumpul akibat adanya pandemi Covid-19.

Gani menambahkan, adiknya tersebut biasa kembali ke Palembang saat ada keperluan mendesak.

"Terakhir saya ngobrol lewat HP waktu lebaran," ungkapnya.

Dirinya bahkan tidak mempunyai firasat apapun jika adiknya tersebut menjadi korban pembunuhan, karena menurutnya adiknya memiliki kepribadian yang baik.

"Gak ada firasat sama sekali soalnya adik saya itu kan bukan orang nakal atau segala macem," tegasnya.

Tidak menyangka adiknya bisa menjadi korban, Gani juga sempat mengungkapkan kenangan-kenangan bersama sang adik.

"Adik saya itu memang dari kecilnya umur tiga tahun aja dia belum bisa jalan," kenangnya.

Selaku keluarga korban, Muhammad Gani berharap pelaku pembunuh adiknya itu dapat diganjar hukuman yang setimpal.

"Ya jelas namanya pelaku seperti itu kan harus dihukum berat, mungkin kalau ketemu langsung sudah lain lagi ceritanya," tuturnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved