Festival 8 HUT Tribun Sumsel

Prof Rhenald Kasali Ungkap Banyak Kepala Daerah Berkompetisi Jadikan Wilayahnya Zona Hijau Covid-19

Prof Rhenald Kasali Ungkap Banyak Kepala Daerah Berkompetisi Jadikan Wilayahnya Zona Hijau Covid-19

Penulis: Linda Trisnawati |
Kompas.com
Rhenald Kasali 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Praktisi bisnis dan Guru Besar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Prof Rhenald Kasali PhD mengatakan bahwa saat ini merupakan perang dunia kelima.

"Saya melihat kita ini berada pada perang dunia kelima, suka atau tidak suka," kata Prof Rhenald saat Dialog Nasional The Spirit of New Normal dan Ikrar Influencer Sumsel melalui virtual, Kamis (2/7/2020).

Lebih lanjut ia menjelaskan, perang dunia pertama dan kedua tentu sudah tahu.

Lalu perang dunia ketiga itu perang dingin dan perang dunia ke empat itu melawan teroris.

Sedangkan perang dunia kelima ini perang apa??

"Kalau Donald Trump bilang ini Chinese Virus atau ada yang bilang ini perang dagang antara Amerika dan China, maka kalau saya bilang ini perang narasi," ungkapnya.

Menurutnya, perang narasi ini sedang terjadi karena munculnya sosial media, munculnya media-media tidak bereditor dan tidak ada redaktur pelaksana yang memerisa naskah.

Sehingga semua orang bisa mengendalikan dan itu menimbulkan suasana yang lumayan.

"Mari kita berpikir secara holistik, artinya ekonomi dan kesehatan tidak bisa berdiri sendiri tapi saling berdampingan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," cetusnya.

Menurutnya saat ini Gubernur, Bupati dan Walikota sedang berlomba-lomba agar daerahnya zona hijau.

Sehingga terjadi kompetisi yang menunjukkan siapa bupati/walikota yang cerdas saat ini.

"Saat pandemi ini kita semua pasti terkena dampak. Dalam setiap peristiwa besar pasti ada pemenang dan yang tergusur. Jadi ada gelombang perubahan yang selalu meniup kehidupan kita dan gelombang itu selalu datang beberapa tahun sekali," ungkapnya.

Menurutnya, kalau kita lagi hidup enak pasti semua enak kita bisa bergaya hudup dan sebaginya, tapi tidak dengan saat ini.

Tapi tetap harus bersyukur dengan adanya teknologi ini masih bisa berkomunikasi dengan baik.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved