Turnamen PUBG Piala Gubernur Sumsel 2020
Perjuangan BGB Team Asal Muratara, Jaringan Buruk Pilih Latihan PUBG di Pinggir Jalinsum
Gelaran Turnamen PUBG Mobile Piala Gubernur Sumsel 2020 dalam ajang Festival 8 Tribun Sumsel memasuki hari ke-14, Minggu (28/6/2020)
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Gelaran Turnamen PUBG Mobile Piala Gubernur Sumsel 2020 dalam ajang Festival 8 Tribun Sumsel memasuki hari ke-14, Minggu (28/6/2020).
Ratusan tim dari kabupaten kota di Sumsel sudah bertarung di kualifikasi regional untuk mencapai babak Grand Final yang bakal digelar 2 Juli 2020.
Memasuki turnamen di hari ke-14 ini, ada 16 tim dari regional Kabupaten OKU Selatan dan OKU Raya akan bersaing merebut satu slot di Grand Final.
Besok, Senin (29/6/2020), tim-tim dari Kabupaten Musi Rawas, Musi Rawas Utara (Muratara), dan Empat Lawang yang akan bertarung.
Salah satu tim yang akan tarung besok, BGB Team asal Kabupaten Muratara.
BGB team sudah mempersiapkan diri untuk membawa nama daerah di kompetisi tingkat provinsi ini.
"Tim kami sudah siap bertarung besok, persiapan kami sudah matang," kata Kapten BGB Team, Arindra Prayoga kepada Tribunsumsel.com, Minggu (28/6/2020).
Arindra menyebutkan, nama BGB Team diambil dari nama desanya yakni Desa Batu Gajah Baru yang berada di Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.
Timnya sudah terbentuk sejak lama dan sering mengikuti turnamen e-sports di luar daerah, salah satunya di Kota Lubuklinggau.
Tak hanya PUBG Mobile, timnya juga memiliki player game online lainnya seperti Free Fire dan Mobile Legends.
"Kami tim PUBG ada, tim Free Fire dan Mobile Legends juga ada. Kami sudah beberapa kali ikut turnamen di luar, kadang menang, kadang kalah," kata Arindra.
Khusus turnamen PUBG Mobile Piala Gubernur Sumsel 2020 ini, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan.
Player BGB Team yang akan bermain di turnamen besok adalah Arindra Prayoga, Yosep Setiawan, Jannata, Rahul, Febri dan Adji.
Agar tampil maksimal, mereka latihan selama 9 jam dalam sehari, yakni 6 jam siang, dan 3 jam pada malam hari.
Meskipun terkendala sinyal jaringan, namun mereka tak patah semangat untuk mengharumkan nama Kabupaten Muratara, khususnya di bidang e-sports.
Mereka terpaksa latihan bermain PUBG Mobile di pinggir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), karena sinyal jaringan di dalam desanya cukup buruk.
"Iya, sinyal susah, kalau main di dalam desa tidak ada sinyal jaringan, cuma bisa telepon biasa, jadi kami main di sini (rumah toko pinggir Jalinsum)," kata Arindra.
Arindra mengaku setiap hari menonton kualifikasi regional untuk melihat kehebatan tim dari daerah lain.
Kehebatan yang ditunjukkan tim-tim dari daerah lain di Sumsel tidak membuat timnya patah semangat, justru semakin terpacu untuk meraih juara.
"Kalau lihat tim yang sudah tanding di region lain, tambah semangat kami. Mudah-mudahan ada perwakilan dari Kabupaten Muratara," harapnya.