Kurang Informasi, Warga yang Bermukim Salah Satu Daerah di Somalia Samakan Covid-19 Dengan Diare

Beberapa orang salah tafsir mengira Covid-19 penyakit yang disebabkan oleh nyamuk, atau berpikir gejala utama penyakit pernapsan ini adalah diare.

Sumber: NIAID-RML vis Bloomberg
Bentuk virus Corona di mikroskop 

TRIBUNSUMSEL.COM -Masih ada penduduk di dunia ini belum mengetahui apa itu covid-19

Sudah setengah tahun lamanya dunia dilanda pandemi virus corona, tapi ternyata masih ada orang-orang yang tidak tahu apa pun tentang virus penyebab Covid-19 itu.

Associated Press (AP) pada Kamis (25/6/2020) mewartakan, sejumlah penduduk migran di Somalia mengaku tak tahu apa pun tentang Covid-19 saat ditanya petugas PBB.

Petugas migrasi PBB menanyai orang-orang di perbatasan Somalia, salah satu rute migrasi paling berbahaya di dunia.

Perbatasan itu melintasi Laut Merah yang sering dilewati penyelundup, melalui Yaman yang dilanda perang, dan berbatasan dengan negara-negara Teluk yang kaya raya. 

Pertanyaan yang diajukan petugas PBB sangat sederhana, seperti asalnya dari mana, tujuan ke mana, dan kenapa bermigrasi?

Namun setelah kasus pertama Covid-19 dikonfirmasi Somalia, pertanyaan baru pun ditambahkan: Berapa banyak orang di kelompokmu yang mengetahui virus corona?

Hasilnya mengejutkan, karena hingga 20 Juni tercatat 51 persen atau 3.471 penduduk mengatakan mereka belum pernah mendengar Covid-19.

"Saat pertama kali mendengarnya saya sangat terkejut," kata Celeste Sanchez Bean manajer program PBB yang berbasis di ibu kota Somalia, Mogadishu, kepada AP.

Temuan ini menjadi tantangan berikutnya dalam menyebarkan informasi tentang Covid-19 agar menjangkau semua orang, supaya para penduduk yang belum terjamah informasi itu mau memakai masker.

Para penduduk migran itu kebanyakan adalah pemuda dari pedesaan Ethiopia.

Sebagian besar tidak berpendidikan, dan berasal dari masyarakat yang tidak bisa mengakses internet.

"Kami telah mewawancarai penduduk migran selama bertahun-tahun," lanjut Bean.

Di kota-kota seperti Bosaso yang merupakan lokasi keberangkatan kapal ke Yaman, beberapa warga menuding para migran telah membawa virus , kata petugas migrasi PBB.

Sekarang dengan pandemi yang telah melumpuhkan perekonomian lokal, banyak migran sulit mencari pekerjaan sehingga harus lebih berhemat.

Sumber: Kompas
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved