Ketua Forsa Sumsel: Rhoma Irama Banyak Membawa Perubahan dalam Hidup Saya

Ada pula orang yang mendengarkan lagu 'Keramat', lalu ia menjadi orang yang berbakti pada kedua orang tuanya.

Penulis: Agung Dwi Ertarto | Editor: Eko Adia Saputra
TRIBUN SUMSEL.COM/EKO AS
Kepala Newsroom Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post, Hj. L. Weny Ramdiastuti, berbincang dengan Ketua DPW Fans Rhoma and Soneta (Forsa) Sumsel, Dr. H. Saefudin Latief, M.Si, Senin (22/6/2020). 

Ketua Forsa Sumsel: Rhoma Irama Banyak Membawa Perubahan dalam Hidup Saya

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Senin (22/6/2020), sekitar pukul 15.10, Dr. H. Saefudin Latief, M.Si datang agak tergesa-gesa ke Graha Tribun.

Ia ditemani dua orang yang membawa kamera dan sebuah berkas berisi cover piringan hitam lagu-lagu Rhoma Irama dan sebuah Disertasi. Saefudin sebagai Ketua DPW Fans Rhoma and Soneta (Forsa) Sumsel sengaja datang untuk menjadi salah satu pembawa acara Sumsel Virtual Fest yang diselenggakan Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post.

Narasumber atau bintang tamu sore itu memang luar biasa, terutama bagi Saefudin. Sosok The Legend, The Maistro dan sangat dikenal punya basis penggemar nomor wahid di tanah air.

Dia adalah Raden Haji Oma Irama yang lebih populer dengan nama Rhoma Irama. Si Raja Dangdut sengaja diundang sebagai bintang tamu dalam rangkaian kegiatan memeriahkan HUT ke-8 Tribun Sumsel.

Banyak hal yang dibahas, mulai dari produktivitas dan keseharian Rhoma selama pandemi Covid-19 hingga persiapan menuju 50 tahun Soneta Group.

Selama lebih kurang satu jam Saefudin menjadi pembawa acara bersama Kepala Newsroom Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post, Hj. L. Weny Ramdiastuti dan Redaktur Tribun Sumsel, Eko Adia Saputro. BE.

Setelah selai, ia pun mengaku sangat senang. Bukan cuma karena sukses menjadi pembawa acara itu, tapi juga karena Rhoma merupakan sosok idola yang banyak membawa perubahan dalam hidupnya.

Saefuddin bukan fans karbitan. Ia sudah mengagumi sosok Rhoma Irama sejak kecil. Saefuddin pun merupakan orang pertama di Indonesia yang menulis Disertasi mengenai Rhoma Irama dan Soneta Group.

"Bagi saya, Rhoma Irama benar-benar sosok yang inspirasi" kata Saefuddin saat dibincangi Kepala Newsroom Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post, Weny Ramdiastuti usai acara.

Sebelum Disertasi ini, judul Skripsi Saefudin pun mengenai sang raja dangdut yang berjudul "Nada dan Dakwah Study Deskriptif Terhadap Aktifitas Rhoma Irama dan Soneta Group."

Adapun Disertasi berjudul "Nilai-nilai Pendidikan Islam Dalam Lirik-lirik Lagu Dangdut Rhoma Irama (Suatu Pendekatan Hermeneutika-Semiotika)."

"Disertasi setebal 375 halaman ini saya susun selama 2,5 tahun. Ini luar biasa perjuangannya karena Disertasi beda tentunya beda dengan Skripsi dan Tesis. Hasil penelitian Disertasi ini belum pernah diangkat peneliti sebelumnya," terang Saefudin.

Dari penelusuran akademis Saefudin, ternyata Disertasi yang ditulisnya merupakan yang pertama di Indonesia dengan objek penelitian Rhoma Irama dan Soneta Grup.

Menurutnya, untuk penulisan Skripsi dan Tesis sudah cukup banyak tentang Rhoma Irama. "Di luar negeri ada dua penelitian tentang Rhoma Irama dan Soneta Group yang saya jadikan referensi," ungkapnya.

Pertama, karya William H Fredrick berjudul “Rhoma Irama and the Dangdut Style : Aspects of Contempory Indonesian Popular Cultural” yang terbit tahun 1982.

Kedua, karya Andrew N Weintraub berjudul “Dangdut Stories : A Social and Musical History of Indonesia’s Most Popular Music" yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan terbit tahun 2012 lalu.

Dalam Disertasinya, Saefuddin menjadikan 14 judul lagu Rhoma Irama bersama Soneta Grup sebagai objek penelitiannya.

Lagu-lagu tersebut yakni sangat populer pada periode tahun 1977 hingga 2001. Saefudin melakukan analisis relevansi nilai-nilai pendidikan Islam dalam lirik lagu Rhoma Irama tersebut secara tekstual dan kontekstual.

"Saya menemukan bahwa lahirnya lirik lagu Rhoma Irama tersebut tidak terlepas dari konteks kondisi sosio-kultural dan politik pada waktu lagu tersebut diciptakan," paparnya.

"Atau isi pesan lagu kritik sosial yang diciptakan Rhoma Irama merupakan manifestasi dari peristiwa sosial politik dan lirik lagu tersebut bukan semata teks-teks kosong, tetapi simbol pemberontakan dan perlawanan terhadap hal-hal yang dianggapnya sebagai ketidakberesan dalam realita sosial," paparnya lagi.

Lirik lagu Rhoma Irama tersebut sarat dengan nilai-nilai pendidikan Islan dan pendidikan karakter yang “dibungkus” dakwah, bermuatan tauhid (akidah), akhlak dan ibadah.

“Lirik lagu Rhoma Irama telah mampu mempengaruhi perilaku atau mengubah karakter penggemarnya,” ujar Saefudin yang pernah meraih prestasi penyuluh agama Islam teladan Provinsi Sumsel tahun 2006.

Masih menurut Saefuddin, berdasarkan pengamatan dan penelitiannya dari lagu-lagu Rhoma Irama dan Soneta Group, musik punya kekuatan untuk merubah karakter tidak hanya individu, melainkan banyak orang, komunitas bahkan merubah karakter sebuah bangsa.

Rhoma Irama dalam testimoninya, kata Saefuddin, pernah mengatakan, seseorang penjudi, pemabuk, setelah mendengar lagu 'Mirasantika', lagu 'Judi, ia lalu berhenti judi.

"Dalam penelitian saya, ada seorang yang sangat fanatik dengan agamanya. Ia lalu memutar lagu Rhoma Irama berulang-ulang. Kemudian ia menemui ustaz dan bertanya, 'Apakah benar Tuhan hanya satu'? Akhirnya seiring berjalannya waktu, ia hijrah dan memeluk agama Islam," ungkap Saefuddin.

Ada pula orang yang mendengarkan lagu 'Keramat', lalu ia menjadi orang yang berbakti pada kedua orang tuanya.

Banyak contoh lagu Rhoma Irama yang mengubah karakter orang, kata Saefuddin. "Itu saya tulis dalam bab khusus mengenai orang-orang yang mengalami perubahan karakter tersebut," ungkapnya.

Lebih lanjut Saefuddin mengatakan, ada orang yang bertanya, apakah Rhoma Irama bisa dikader?

Sejatinya, sosok Rhoma Irama hanya satu. Rhoma Irama sejatinya sejak tahun 1973 telah mengkader. Ia telah menanamkan nilai-nilai kebaikan sejak lama dan itulah yang diwariskan ke generasi penerus bangsa.

"Beliau menyampaikan dakwah melalui musik. Bahwa musik itu tidak berjudi, mabuk, itulah nilai-nilai yang dikaderkan beliau (Rhoma Irana) kepada kita," tandas Saefudin.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved