Corona di Palembang
Masih Misterius, Darimana Virus Corona yang Menginfeksi Anak Berusia 2 Tahun di Palembang
Hingga kini sumber penularan virus covid-19 (Corona) terhadap N, bocah 2 tahun di Palembang masih belum diketahui
Penulis: Shinta Dwi Anggraini |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Hingga kini sumber penularan virus covid-19 (Corona) terhadap N, bocah 2 tahun di Palembang masih belum diketahui.
N sendiri sudah diperbolehkan pulang dan dinyatakan sembuh dari corona.
"Sampai sekarang tidak diketahui sumbernya. Karena keluarganya negatif berdasarkan swab," ujar Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Sumsel, Yusri saat menyampaikan update terbaru perkembangan corona di Sumsel, Senin (16/6/2020).
Sebelumnya, tim dokter RS Pelabuhan Palembang menyatakan N (2) telah dinyatakan sembuh dari virus covid-19 (corona).
Hal ini diketahui setelah melakukan swab tes sebanyak 4 kali terhadap anak kedua pasangan Apriansyah Saputra (37) dan Desiana (33) tersebut.
"Total N dirawat disini yaitu selama 41 hari. Setelah diswab sebanyak 4 kali dan hasilnya negatif semua, maka N hari ini telah diperbolehkan pulang," ujar ketua tim penanganan covid-19 RS Pelabuhan Palembang, dr. Zaenap, Senin (15/6/2020).
Sebelumnya pihak keluarga sempat mempertanyakan mengapa N harus menjalani isolasi corona di rumah sakit.
Padahal pihak keluarga mengklaim N sudah menjalani swab tes dengan hasil negatif saat menjalani perawatan di RS Pelabuhan Palembang.
Terkait hal tersebut manajemen RS Pelabuhan Palembang memberikan tanggapannya.
"Tidak mungkin dilakukan tindakan bila yang bersangkutan (N) tidak terbukti positif (corona) dari hasil pemeriksaan. Seperti pada kasus ini, yang bersangkutan dinyatakan positif dari hasil pemeriksaan swab kedua sehingga memang harus menjalani perawatan," ujarnya.
Dikatakan Zaenap, N datang ke RS Pelabuhan Palembang dengan keluhan sesak nafas berat disertai batuk dan bengik pada 4 Mei 2020.
Tim dokter kemudian melakukan pemeriksaan dan didapat hasil awal yakni N mengalami pneumonia.
"Di situasi pandemi covid-19 saat ini, hasil tersebut otomatis memasukan N sebagai kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Sehingga perlu dilakukan tindakan selanjutnya," ujar dia.
Tim dokter kemudian melakukan swab tes terhadap N pada 5 dan 6 Mei 2020 sembari bocah tersebut menjalani perawatan di rumah sakit.
Namun hasil pemeriksaan tersebut tidak keluar bersamaan.
Hasil pemeriksaan tanggal 5 Mei keluar setelah N menjalani perawatan selama 6 hari dengan hasil yang dinyatakan negatif.
Sedangkan swab dilakukan di tanggal 6 Mei tak kunjung keluar saat itu.
"Karena kondisinya baik, maka pasien dipulangkan dan diarahkan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah. Disini perlu kita tekankan bahwa pasien belum kita nyatakan sembuh. Tapi disarankan untuk isolasi mandiri di rumah sembari menunggu hasil pemeriksaan kedua keluar," ujarnya.
Namun beberapa hari setelah diperbolehkan pulang, hasil swab kedua terhadap N baru keluar dan ia dinyatakan positif.
Hal ini pula yang diakui Zaenap menjadi sumber awal keraguan di pihak keluarga terkait kondisi N.
"Jarak antara hasil swab pertama dan kedua memang cukup. Tapi atas hasil tersebut kita kemudian berkoordinasi dengan Dinkes setempat dan kemudian Naura dijemput untuk isolasi sekaligus perawatan di rumah sakit pelabuhan," ujarnya.
Menurutnya, cukup lama hasil swab terhadap N tidak terlepas dari terbatasnya kapasitas pemeriksaan sampel yang dapat dilakukan oleh Bali Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang saat itu.
"Karena saat itu kita hanya bisa berharap dari pemeriksaan di BBLK. Berbeda dengan sekarang yang kapasitas pemeriksaannya sudah lebih besar," ujarnya.
Zaenap juga menjawab terkait kekecewaan pihak keluarga mengenai perawatan N di rumah sakit yang dinilai cukup lama.
Saat itu pihak keluarga mengatakan N sudah menjalani 32 hari perawatan namun hasil pemeriksaan swab tak kunjung keluar.
Ia menjelaskan, pasca dirawat kembali setelah dinyatakan positif, N menjalani swab tes tahap pertama sebanyak 2 kali.
Yakni di tanggal 26 dan 27 Mei.
Lagi-lagi hasil pemeriksaan itu tidak keluar secara bersamaan.
Hanya swab tanggal 26 yang keluar dan saat itu dinyatakan negatif.
Namun hasil tersebut tidak bisa menjadi acuan untuk segera memulangkan N ke rumahnya.
"Karena kita menerapkan protokol dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) bahwa seseorang benar-benar dinyatakan negatif covid-19 setelah 2 kali hasil swabnya negatif. Kita juga tidak ingin kejadian lagi seperti sebelumnya. Hasil pertama negatif kemudian hasil keduanya positif. Maka dari itu tim dokter memutuskan untuk melakukan swab tes tahap kedua pada N," ujarnya.
Kemudian pada 10 dan 11 Juni 2020, tim dokter melakukan swab tes tahap kedua terhadap N.
Hasil pemeriksaan itu keluar pada 14 Juni dan ia dinyatakan negatif.
"Dengan adanya hasil tersebut, maka N telah diperbolehkan pulang. Hal ini juga sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Kemenkes," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, RS Pelabuhan Palembang juga sudah melakukan swab tes terhadap ibu N.
Sebab ia terus menemani sang anak selama menjalani isolasi di rumah sakit.
"Hasilnya sudah didapat dan juga dinyatakan negatif. Sehingga ibu dan anak tersebut keduanya diperbolehkan pulang ke rumah," ujarnya.