Corona di Sumsel
Sumsel Usul Bantuan Mobil PCR Untuk Permudah Swab Masyarakat Secara Mobile
Sumsel Usul Bantuan Mobil PCR Untuk Permudah Swab Masyarakat Secara Mobile
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Sumatra Selatan segera mengusulkan agar provinsi Sumsel mendapatkan bantuan mobil laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) kepada pemerintah pusat.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 di Sumsel, Yusri mengatakan dengan adanya mobil PCR tersebut nantinya akan mempermudah tim medis dalam melakukan tes swab kepada masyarakat.
"Kita sudah mendapat informasi juga. Kita akan segera mengusulkan.
Kalau ada bantuan mobil PCR tentunya akan lebih baik karena dengan adanya mobil PCR kita bisa lakukan swab secara mobile juga," katanya, Senin (1/6/2020).
Dia menyebutkan, saat ini di Sumsel sendiri telah memiliki lima laboratorium yang menjadi tempat memeriksa spesimen sampel virus Corona.
Adapun lima laboratorium tersebut terdiri dari dua laboratorium untuk pemeriksaan PCR yaitu Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hoesin Palembang.
Sedangkan untuk tiga laboratorium Tes Cepat Molekuler (TCM) yang kapasitasnya lebih sedikit sekitar 8-12 orang per hari tersedia di RSUD Siti Fatimah Palembang, RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau dan RSUD HM Rabain Muara Enim.
Dalam sehari tiap laboratorium ini memiliki kapasitas tes masing-masing.
Untuk BBLK Palembang setiap harinya memeriksa 500 spesimen sampel, artinya sekitar 250 hingga 300 per hari untuk sampel yang berasal dari lima provinsi di Sumbagsel yakni Sumsel, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung.
Meski digunakan untuk pemeriksaan sampel dari lima provinsi tapi secara proporsi 80 persen sampel yang diperiksa berasal dari Sumsel.
Sementara itu, untuk kapasitas pemeriksaan di laboratorium RSUP Muhammad Hoesin per harinya sebanyak 80 sampel.
Sedangkan untuk kapasitas pemeriksaan di RSUD Siti Fatimah, RSUD Siti Aisyah, dan RSUD HM Rabain berkisar antara 8-10 sampel.
Pemeriksaan sampel yang lebih sedikit ini mengingat kapasitas laboratorium lebih lebih kecil karena bahan tes yang disediakan juga lebih sedikit.
"Dan mudah-mudahan kita terus menambah kapasitas pemeriksaan laboratorium. Sehingga semakin banyak hasil laboratorium yang keluar, semakin banyak spesimen yang diperiksa semakin sedikit yang positif maka kita bisa menilai bahwa penularan virus di kita telah terkendali." ujar Yusri.(mg3)