Jadwal Puasa Ayyamul Bidh tahun 2020 Lengkap dari Bulan Januari hingga Desember, Puasa Tengah Bulan
Secara bahasa Ayyamul atau al-yaum berarti hari, sedangkan Bidh berarti putih. Puasa Ayyamul Bidh dilakukan setiap pertengahan bulan Hijriah berdasar
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Jadwal Puasa Ayyamul Bidh tahun 2020 Lengkap dari Bulan Januari hingga Desember, Puasa Tengah bulan.
Puasa Ayyamul Bidh dikenal dengan puasa putih karena dilakukan pada tanggal 13,14, dan 15, saat bulan sedang terang benderang menuju purnama sehingga tampak putih.
Secara bahasa Ayyamul atau al-yaum berarti hari, sedangkan Bidh berarti putih.
Puasa Ayyamul Bidh dilakukan setiap pertengahan bulan Hijriah berdasarkan kalender Qomariah.
Selama tiga hari setiap pertengahan bulan yakni 13, 14, dan 15 di bulan Hijriah, kecuali hari tasyrik pada 13 Dzulhijjah.
• Bacaan Doa Sholat Taubat Tulisan Arab, Latin dan Arti Lengkap dengan Tatacara & Waktu Pelaksanaannya
Untuk kamu yang ingin mengamalkan puasa putih ini, berikut Jadwal Puasa Ayyamul Bidh tahun 2020 Lengkap dari Bulan Januari hingga Desember:
- 9 Januari - 11 Januari 2020
- 7 Februari - 9 Februari 2020
- 8 Maret - 10 Maret 2020
- 7 April - 9 April 2020
- 5 Juni - 7 Juni 2020
- 4 Juli - 6 Juli 2020
- 4 Agustus - 6 Agustus 2020
- 1 September - 3 September 2020
- 30 September - 2 Oktober 2020
- 30 Oktober - 1 November 2020
- 28 November - 30 November 2020
- 28 Desember - 30 Desember 2020
• Bacaan Doa Setelah Shalat Istikharah Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya
Ketentuan menjalankan puasa sunnah Ayyamul bidh sama dengan puasa lainnya.
Seperti berniat dan menahan haus, lapar, serta hawa nafsu dari terbit fajar saat azan Subuh hingga hingga azan Magrib.
Niat puasa sunat ini juga boleh dilakukan saat pagi atau siang hari ketika sudah melewati waktu subuh.
Sejarah Puasa Sunnah Ayyamul Bidh
Kenapa dinamai ayyamul bidh? Menurut keterangan yang terdapat dalam kitab ‘Umdatul QariSyarhu Shahihil Bukhari dijelaskan bahwa sebab dinamai ayyamul bidh terkait dengan kisah Nabi Adam AS ketika diturunkan ke muka bumi.
Riwayat Ibnu Abbas mengatakan, ketika Nabi Adam AS diturunkan ke muka bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam/gosong. Kemudian Allah memberikan wahyu kepadanya untuk berpuasa selama tiga hari (tanggal 13, 14, 15).
Ketika berpuasa pada hari pertama, sepertiga badannya menjadi putih. Puasa hari kedua, sepertiganya lagi menjadi putih. Puasa hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih.
ثُمَّ سَبَبُ التَّسْمِيَةِ بِأَيَّامِ الْبِيضِ مَا رُوِيَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ إِنَّمَا سُمِيَتْ بِأَيَّامِ الْبِيضِ لِأَنَّ آدَمَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ لَمَّا أُهْبِطَ إِلَى الْأَرْضِ أَحْرَقَتْهُ الشَّمْسُ فَاسْوَدَّ فَأَوْحَى اللهُ تَعَالَى إِلَيْهِ أَنْ صُمْ أَيَّامَ الْبِيضِ فَصَامَ أَوَّلَ يَوْمٍ فَأبْيَضَّ ثُلُثُ جَسَدِهِ فَلَمَّا صَامَ الْيَوْمَ الثَّانِيَّ اِبْيَضَّ ثُلُثُ جَسَدِهِ فَلَمَّا صَامَ الْيَوْمَ الثَّالِثَ اِبْيَضَّ جَسَدُهُ كُلُّهُ
Artinya, “Sebab dinamai ‘ayyamul bidh’ adalah riwayat Ibnu Abbas RA, dinamai ayyamul bidh karena ketika Nabi Adam AS diturunkan ke muka bumi, matahari membakarknya sehingga tubuhnya menjadi hitam. Allah SWT kemudian mewahyukan kepadanya untuk berpuasa pada ayyamul bidh (hari-hari putih); ‘Berpuasalah engkau pada hari-hari putih (ayyamul bidh)’. Lantas Nabi Adam AS pun melakukan puasa pada hari pertama, maka sepertiga anggota tubuhnya menjadi putih. Ketika beliau melakukan puasa pada hari kedua, sepertiga anggota yang lain menjadi putih. Dan pada hari ketiga, sisa sepertiga anggota badannya yang lain menjadi putih.”