Seputar Islam

Jadwal Puasa Syawal 1441 H dan Puasa Qadha Ramadan, Ini Doa Niat Puasa Bulan Syawal

Puasa Ramadan 1441 H telah berlalu dan memasuki bulan syawal dimana jatuh pada tanggal 24 Mei 2020 ditandai sebagai Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal.

Penulis: Abu Hurairah | Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel.com/unsplash
Jadwal Puasa 

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut ini jadwal puasa bulan Syawal 1441 Hijriah/2020 dan puasa bayar utang Ramadhan.

Puasa Ramadan 1441 H telah berlalu dan memasuki bulan syawal dimana jatuh pada tanggal 24 Mei 2020 ditandai sebagai Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal.

Setelah Hari Raya Idul Fitri, salah satu amalan yang dianjurkan umat muslim adalah puasa Syawal yang dilaksanakan selama 6 hari.

Puasa Syawal sudah bisa dimulai hari ini Senin 25 Mei 2020 hingga 6 hari ke depan.

Lalu, kapan bisa dilaksanakan puasa mengganti puasa Ramadhan kemarin? Simak penjelasannya di bawah ini.

Surat Al-Balad (Juz Amma) Lengkap 20 Ayat dengan Tulisan Arab, Latin dan Terjemahannya

Selama PSBB, Jam Kerja ASN Pemkot Palembang Sampai Pukul 13.00

Arti Gumush dan Gemoy, Kata Bahasa Gaul yang Banyak Digunakan di Media Sosial FB, Ig dan Twitter

Puasa Syawal
Puasa Syawal ()

Saat bulan syawal ada banyak ibadah sunah yang bisa dilakukan.

Salah satunya adalah puasa syawal untuk menyempurnakan ibadah puasa di bulan ramadhan kemarin.

Puasa syawal di bulan ini memiliki banyak keutamaan yang istimewa.

Hal ini dapat dilihat dari sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Abu Ayyub Al Anshoriy, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164)

Puasa Syawal bisa dilakukan secara berturut-turut atau tak berurutan selama masih berada di bulan Syawal.

“Para ulama madzhab Syafi’i mengatakan bahwa paling afdhol (utama) melakukan puasa Syawal secara berturut-turut (sehari) setelah shalat ‘Idul Fithri. Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadhan.”

Namun bagaimana dengan umat muslim yang masih mempunyai utang puasa ramadhan?

Ada banyak alasan tak melakukan puasa ramadhan, haid bagi wanita, sedang melakukan perjalanan jauh atau sakit diperbolehkan meninggalkan puasa ramadhan dengan mengganti utang di kemudian hari.

Gimana jika masih memiliki utang puasa ramadhan yang belum dilunasi?

Lebih baik bagi seseorang yang masih memiliki qodho’ (tanggungan) puasa Ramadhan untuk menunaikannya daripada melakukan puasa Syawal.

Karena tentu saja perkara yang wajib haruslah lebih diutamakan daripada perkara yang sunnah.

Alasan lainnya adalah karena dalam hadits di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Barangsiapa berpuasa ramadhan”

Jadi apabila puasa ramadhannya belum sempurna karena masih ada tanggungan puasa, maka tanggungan tersebut harus ditunaikan terlebih dahulu agar mendapatkan pahala semisal puasa setahun penuh.

Apabila seseorang menunaikan puasa Syawal terlebih dahulu dan masih ada tanggungan puasa, maka puasanya dianggap puasa sunnah muthlaq (puasa sunnah biasa) dan tidak mendapatkan ganjaran puasa Syawal karena kita kembali ke perkataan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tadi, “Barangsiapa berpuasa ramadhan.”

Jika sudah melunasi utang puasa ramadhan lalu melaksanakan puasa sunah syawal ada banyak keutamaan yang bisa didapatkan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved