Asal Mula dan Arti Sejumlah Julukan Kevin Sanjaya, Dari Flying Kevin Hingga Tangan Petir

Asal Mula dan Arti Sejumlah Julukan Kevin Sanjaya, Dari Flying Kevin Hingga Tangan Petir

Editor: Slamet Teguh
BADMINTON INDONESIA
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil melaju ke babak semifinal bulu tangkis kategori perorangan nomor ganda putra Asian Games 2018. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pebulu tangkis Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo, menjadi ganda putra nomor satu dunia bersama Marcus Fernaldi Gideon sejak 2017.

Aksi Kevin Sanjaya Sukamuljo di lapangan menjadi salah satu pusat perhatian pecinta bulu tangkis dunia karena dia memiliki aksi dan skill unik saat bertanding.

Kevin Sanjaya Sukamuljo memilki berbagai julukan yakni tangan petir. Julukan ini diberikan karena kelahiran 1995 itu memiliki kecepatan dan pukulan yang keras.

Banyak pemain dunia kerap direpotkan dengan teknik luar biasa dari sang tangan petir.

Julukan tangan petir Kevin mulai populer saat adanya forum bulu tangkis dari akun Badmintalk yang memuat komentar-komentar para fans dari China. Para fans dari China takjub dan terkadang kesal dengan kecepatan tangan Kevin.

Kevin juga dijuluki "flying kevin" karena dia suka melompat saat bertanding.

Hal tersebut membuat para fans bulu tangkis dari Thailand menjuluki Kevin Sanjaya dengan sebutan 'Flying Kevin' saat tampil pada Kejuaraan Dunia Junior 2013 di Bangkok, Thailand.

Legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata, mengatakan bahwa gaya permainan Kevin mirip dengan Sigit Budiarto.

"Gaya permainan Kevin mirip Sigit. Apalagi Kevin juga mengidolakan seorang Sigit. Saya rasa karakternya sama dalam artian teknik permainannya," kata Koh Chris (sapaan akrab Christian Hadinata).

"Banyak pukulan Kevin yang tidak terduga dan mengecoh lawan. Bahkan, pukulan tersebut terkadang membuat lawan terpesona," ucap Christian.

Sigit Budiarto adalah mantan pemain ganda putra Indonesia sekaligus pelatih Kevin Sanjaya di PB Djarum.

Pada turnamen beregu, Sigit telah tiga kali berturut-turut mengantarkan Indonesia meraih Piala Thomas pada tahun 1998, 2000, dan 2002.

Sigit juga pernah berhasil mencapai babak final Kejuaraan Dunia pada 1997, 2003,.dan 2005.

Pada Kejuaraan Dunia 1997, Sigit Budiarto yang bertandem dengan Candra Wijaya sukes membawa pulang keping medali emas setelah menundukkan Yap Kim Hock/Cheah Soon Kit (Malaysia) pada babak final.

Sigit/Candra juga meraih titel juara pada All England Open 2001 dan 2003.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved