'Buat Kami Terenyuh', Bayi Usia 10 Hari Berstatus PDP Dimakamkan, Tahan Tangis saat Azani Jenazah

"Saat itulah bahwa kami harus bersiap selepas sahur kita akan menguburkan bayi, kami hanya tahu bayi gitu aja nggak tahu berapa umurnya," kata Wisnu

Editor: Weni Wahyuny
Dokumentasi Wisnu
Petugas menyalatkan jenazah bayi berusia 10 berstatus PDP Covid-19 di Bantul. 

"Tapi ternyata medannya cukup sulit, sulitnya itu karena penuh dengan cungkup (kuburan permanen)."

"Jadi kita hanya bisa melewati celah-celah sempit, merangkak bahkan, merunting atau mengestafetkan peti," terang Wisnu.

Meski peti tidak besar dan bisa diangkat satu orang, namun tim tetap melakukan estafet lantaran medannya yang sangat sempit.

Pemakaman paling berat

Wisnu dan timnya mengaku, pemakaman bayi yang masih berusia 10 hari itu sangat berat.

Pasalnya, ia dan timnya tak menyangka akan menguburkan seorang bayi yang masih berusia 10 hari.

"Secara psikologis iya, tetapi secara fisik ada yang jauh lebih berat," kata Wisnu.

"Memang itu membuat kaget lah bagi kita, kok anak, bayi bahkan, kok sampai sudah terkena," imbuhnya.

Wisnu juga mengungkapkan suasana haru saat seorang anggota di timnya menahan tangis ketika mengazani bayi tersebut.

"Satu relawan yang mengazani pun sempat nggak bisa menahan perasaan, hampir nangis lah, kami semua trenyuh karena kami semua punya anak," ucap dia.

Coretan pada baju hazmat

Ada yang menarik perhatian saat menyaksikan foto yang diunggah akun @Lekday.

Pasalnya, dalam foto itu terlihat para relawan yang menguburkan bayi tersebut memakai hazmat dengan coretan di punggung mereka.

"Surga menantimu dek bayi," begitu bunyi tulisan berspidol hitam di baju hazmat mereka.

Di bawah tulisan tersebut juga tergambar lambang love.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved