Corona di Ogan Ilir
Keluh Kesah Tenaga Medis Ogan Ilir, Minta Kejelasan Insentif Hingga Rumah Singgah
Sejumlah tenaga medis yang bertugas di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumsel, mengungkapkan keluh kesahnya selama bertugas menangani Covid-19.
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA-Sejumlah tenaga medis yang bertugas di Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumsel, mengungkapkan keluh kesahnya selama bertugas menangani Covid-19.
Tenaga medis ini mulai mempertanyakan hak-hak mereka.
Seperti Surat Keputusan (SK) tugas, insentif hingga rumah singgah.
Beberapa petugas kesehatan yang enggan menyebutkan nama mengatakan, dalam bertugas menangani pasien Covid-19 di Kecamatan Sungai Pinang tidak dibekali dengan SK Tugas.
Mereka hanya ditunjuk saja untuk langsung menjemput pasien terkonfirmasi positif tersebut.
"Kami ditunjuk saja, tanpa ada SK," ujarnya.
Ditambah lagi, mereka membutuhkan rumah singgah setelah bertugas di wilayah yang rawan tersebut.
Pasalnya, mereka membutuhkan rumah singgah minimal untuk membersihkan diri, sebelum pulang ke rumah masing-masing.
"Tentu kami harus ada tempat tinggal, yakni rumah singgah," tambahnya
Belum lagi, mereka juga mempertanyakan soal insentif alias honor.
Mereka mengaku sampai saat ini insentif untuknya juga tidak jelas.
"Dan yang sedihnya ketika kami tidak masuk, dianggap mengundurkan diri alias diberhentikan," jelasnya.
Mengenai hal ini, Manajemen RSUD Ogan Ilir melalui Kasi Keperawatan Rika Dian Heriyanti mengatakan, pihaknya justru bingung dengan keresahan yang beredar tersebut.
Sebab menurutnya, seorang tenaga medis di RSUD Ogan Ilir memang bekerja untuk menangani pasien, tanpa pandang bulu.
"Apakah kita boleh pilih pasien? Terkait di Sungai Pinang kan yang menjemput orang dari PSC (Gugus Tugas Ogan Ilir), bukan kita. Kita hanya sekedar menerima, dan apakah kita boleh pilih-pilih dan harus menggunakan SK untuk bertugas," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (17/5/2020).
