Cerita Khas Palembang
Masjid Ki Marogan Kertapati Sudah Berusia 3 Abad, Didirikan Oleh Ulama Juga Saudagar Kaya Palembang
Telah berdiri selama 3 abad lebih, Masjid Ki Muara Ogan atau Ki Marogan menjadi salah satu masjid tertua di Palembang lainnya setelah Masjid Agung
Penulis: Melisa Wulandari |
Dugaan pertama didasarkan atas anggapan bahwa Masjid Muara Ogan diwakafkan secara bersama dengan Masjid Lawang Kidul dan salat Jumat baru dipersoalkan setelah adanya persetujuan tersebut.
Dugaan kedua didasarkan atas letaknya yang cukup jauh sehingga tidak banyak berpengaruh terhadap jamaah masjid Agung.
Sementara itu, ukuran asli masjid ini sebelum dilakukan renovasi dan perluasan adalah 18 meter kali 19 meter.
"Bangunannya disangga empat saka guru tiang berbentuk persegi delapan berukuran 0,3 meter x 0,27 meter," jelasnya.
"Sedangkan tingginya mencapai 5 meter. Saka guru dikelilingi 12 tiang penunjang setinggi 4,2 meter dan besar 0,25 m x 0,25 meter, kayu penyangga ini terbuat dari kayu unglen. Rangka bangunan atap, langit-langit dan kuda-kuda serta mimbar khas masjid ini juga masih menampakkan keaslian," katanya.
Di masjid tua dengan arsitektur yang masih dipertahankan lebih dari satu abad ini menjadi destinasi religi mengagumkan.
"Kiai Marogan wafat pada 31 oktober 1901 dan dimakamkan di samping masjid. Makamnya pun dikeramatkan hingga kini sering dikunjungi para peziarah yang datang dari berbagai daerah ditanah air," ujarnya.
"Banyak orang yang datang, dari Malaysia dan Singapura, Bandung, Jawa dan lainnya setiap hari besar Islam pasti ramai yang berkunjung ke sini," tutupnya. (elm)