Corona di Prabumulih
40 Warga Kontak Erat Dengan Pasien 262 Prabumulih Jalani Rapid Test, Ini Tindakan Bagi yang Positif
Pasien tersebut merupakan tenaga kesehatan di Desa Karya Mulya, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), Prabumulih.
Penulis: Edison | Editor: Weni Wahyuny
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona dari pasien 262 yang diumumkan gugus tugas provinsi terkonfirmasi positif, Dinas Kesehatan dan tim gugus tugas penanganan Covid 19 kota Prabumulih langsung melakukan tracking serta rapid test kepada warga kontak erat.
Pasien penambahan yang belum diketahui riwayatnya itu diumumkan terkonfirmasi positif pada Sabtu (9/5/2020) lalu.
Pasien tersebut merupakan tenaga kesehatan di Desa Karya Mulya, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), Prabumulih.
Sebanyak 40 warga yang kontak langsung dengan pasien 262 langsung dilakukan rapid tes atau pendeteksian dini oleh Tim surveiland gugus tugas bersama Plt Camat RKT, Satria Karsa SE dan kades Karya mulia.
"Kita langsung tracking siapa-siapa yang kontak erat, sejauh ini baru 40 orang kita ketahui dan langsung kita lakukan rapid test," tegas Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Prabumulih, dr Happy Tedjo kepada wartawan.
Menurut Tedjo, bagi warga yang kontak erat ternyata hasil rapid test positif maka akan diajukan test swab ke Palembang.
"Tentunya bagi yang positif rapid test akan diajukan untuk dilakukan test swab menggunakan PCR di laboratorium BBLK Sumsel," katanya.
Selain dilakukan rapid tes, tim surveiland juga memberikan edukasi kepada warga yang kontak dengan pasien 262 agar kiranya dapat melakukan isolasi mandiri dan melakukan protokol kesehatan.
"Mereka juga kami imbau untuk tidak keluar rumah selama masa pemantauan oleh gugus tugas, itu untuk mengantisipasi penyebaran," katanya.
Lebih lanjut Tedjo menjelaskan, pasien 262 diduga merupakan klaster baru disebabkan tidak masuk dalam daftar Orang Tanpa Gejala (OTG) yang kontak dengan pasien positif klaster-klaster lainnya.
"Ini masih diselidiki dari mana beliau itu dapat, riwayat perjalanan maupun lainnya masih diselidiki. Jelasnya lingkungan keluarga, kerja dan lingkungan sekitar telah ditracking dan dirapid test," katanya.
Tedjo menambahkan, pihakya bahkan telah melakukan koordinasi dengan tim kesehatan Pemerintah Kabupaten Muaraenim disebabkan pasien 262 diketahui juga memiliki rumah di wilayah Muaraenim.
"Karena rumah beliau ada juga di Muaraenim maka kita koordinasi agar kiranya petugas kesehatan sana yang melakukan tracking orang-orang yang kontak erat," tambahnya.(eds)