Sosoknya Dikenal Sederhana dan Tak Pikirkan Materi, Didi Kempot Sekali Manggung Dibayar Fantastis
Melonjaknya kepopuleran Didi Kempot tentu saja membawa pengaruh terhadap tarif manggungnya.
Sebutan ini pun berasal dari lagu-lagu "Godfather of Broken Heart" yang sebagian besar mengisahkan tentang kesedihan dan patah hati.

Komunitas Sobat Ambyar terbentuk melalui sebuah acara yang diadakan Rumah Blogger Indonesia di Solo pada pertengahan Juni 2019.
Didi Kempot dikenal sebagai penyanyi asal Solo yang konsisten membawakan lagu-lagu berbahasa Jawa sejak 1989 hingga saat ini.
Tak lagi terhitung berapa persisnya jumlah lagu yang telah ia ciptakan. Berdasarkan pengakuan Didi, lagu yang telah diciptakannya berkisar 700-800 judul lagu.
Beberapa di antaranya “Stasiun Balapan”, “Cidro”, “Banyu Langit”, dan “Tanjung Mas Ninggal Janji”.
Tak heran jika sekali manggung, bayarannya cukup fantastis.
Melonjaknya kepopuleran Didi Kempot tentu saja membawa pengaruh terhadap tarif manggungnya.
Dilansir dari Tribunnews.com, untuk mendatangkan Didi Kempot, biaya yang dikeluarkan Pemkab Wonogiri berkisar Rp 95 juta untuk pentas berdurasi satu jam.
Namun harga itu belum termasuk dengan fasilitas lainnya seperti hotel, transit, sound system, dan panggung.
Jika ditotal biaya keseluruhan hampir menyentuh Rp200 juta.
Meski begitu, sosok Didi Kempot dikenal sangat sederhana.
Wali Kota Solo menyebutkan, Didi Kempot bahkan tak begitu memikirkan materi.
"Mas Didi ini orangnya sederhana, tidak pernah memikirkan materi," ujar Rudy, dikutip dari siaran langsung YouTube Kompas TV, Selasa (5/5/2020).
Rudy mengaku terkejut atas kepergian pemilik lagu Stasiun Balapan ini.
Sebenarnya, Selasa ini ia dan Didi Kempot akan bertemu.