Berita Viral
Misteri Kereta Baja Kim Jong Un yang Berisi 20 Wanita Penghibur, Dijuluki Brigade Kesenangan
Bagi Korea Utara (Korut) melihat pemimpin mereka Kim Jong Un pergi naik pesawat merupakan hal aneh.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Bagi Korea Utara (Korut) melihat pemimpin mereka Kim Jong Un pergi naik pesawat merupakan hal aneh.
Pasalnya Kim tak pernah atau jarang melakukan lawatan keluar negeri.
Paling-paling ke Rusia, China atau musuh nasionalnya, Korea Selatan.
Maka jangan heran jika Kim dibilang 'Kuper' dan ia hanya suka naik kereta api untuk bepergian antar negara.
Kereta api milik Kim Jong-un telah muncul di kota resor tepi laut Korea Utara, Wonsan, di tengah-tengah klaim bahwa dirinya dalam kondisi kritis setelah operasi jantung yang gagal.
Kereta itu terlihat dalam gambar satelit minggu lalu dan sedang dilacak oleh mata-mata top di seluruh dunia yang ingin mengungkap kebenaran tentang kondisi Kim Jong-un.
Ke-20 gerbongnya menawarkan ekses mencolok dari dinasti keluarga Kim dengan lounge yang dilapisi sofa merah muda, ruang konferensi, dan galeri tempat sang tiran makan makanan terbaik sementara rakyatnya kelaparan.
Tapi, di antara aset Kim yang paling berharga adalah budak seksnya atau apa yang disebut "brigade kesenangan" yakni beranggotakan wanita-wanita yang dipilihnya sendiri.
Kim diketahui telah menuntut 'pencarian bakat' untuk mencari wanita yang "tinggi dan cantik" pada tahun 2015.
Diperkirakan ada sekitar 2.000 wanita yang membentuk Brigade Kippumjo ini.
Tradisi ini dimulai oleh ayah Kim Jong-un Kim Jong-il sebelum dibubarkan secara singkat pada tahun 2011 - setelah kematian tetua Kim.
Kereta itu dimodelkan pada lokomotif serupa yang digunakan oleh penatua Kim, yang terkenal takut terbang dan bepergian dengan kereta api ke acara-acara di Rusia, Cina dan Eropa Timur.

Kereta itu dimodelkan pada lokomotif serupa yang digunakan oleh pendahulu Kim, yang terkenal takut terbang dan bepergian dengan kereta api ke acara-acara di Rusia, Cina dan Eropa Timur.
Kereta lapis baja Kim Jong-un sendiri muncul saat tiran itu mengunjungi China dan melakukan perjalanan ke Vietnam untuk perundingan yang gagal dengan Presiden AS Donald Trump.
Tetapi, tidak jelas apakah kereta akan digunakan oleh diktator lagi dalam waktu dekat - atau apakah dia bahkan masih hidup.