Ramadhan 1441 Hijriah

Bacaan Doa Menyambut Bulan Puasa Ramadan 1441 H Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Untuk menyambut bulan suci penuh ampunan ini, terdapat beberapa doa yang dibacakan saat Ramadan tiba

Penulis: Abu Hurairah | Editor: M. Syah Beni
Istimewa
Ramadan 2020 

TRIBUNSUMSEL.COM - Bulan Ramadan merupakan bulan istimewa bagi umat muslim.

Untuk menyambut bulan suci penuh ampunan ini, terdapat beberapa doa yang dibacakan saat Ramadan tiba

Umat muslim dapat memanjatkan doa-doa tersebut, sebagaimana dicontohkan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam

Beredar Isu Besok PSBB Palembang Diberlakukan, Ini Jawaban Walikota Harnojoyo

Bacaan Niat Shalat Tarawih dan Witir Lengkap Tata Cara Shalat Tarawih Sendirian dan Berjamaah

50 Ucapan Doa dan Kata kata Permohonan Maaf Sebelum Puasa Ramadan 2020, Cocok Dikirim Orang Terdekat

Diriwayatkan dari Yahya bin Abi Katsir mengatakan, diantara doa ketika datang Ramadan adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً

Allahumma Sallimni Ila Ramadan wa Sallim li Ramadan wa Tasallamhu Minni Mutaqabbalan

“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadan, dan antarkanlah Ramadan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264).

Sementara itu, untuk mereka yang melihat hilal, bisa mengucapkan doa berikut ini:

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ

Artinya :

Allahu akbar, ya Allah jadikanlah hilal itu bagi kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan islam, dan membawa taufiq yang membimbing kami menuju apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhan kamu (wahai bulan), adalah Allah.” (HR. Ahmad 888, Ad-Darimi dalam Sunannya no. 1729, dan dinilai shahih oleh Syua’ib Al-Arnauth dalam Ta’liq Musnad Ahmad, 3/171).

Adapun selain melantunkan doa, baiknya juga mempersiapkan diri untuk menyambut bulan penuh berkah ini.

Berikut ulasan persiapan menyambut bulan Ramadan dengan melakukan lima hal ini.

Persiapan Sambut Ramadan

1. Bekal ilmu

Membekali ilmu terkait bulan Ramadan amat utama agar ibadah selama bulan Ramadan bermanfaat, mendatangkan pahala, dan tidak asal-asalan.

Seperti ucapan dari Umar bin Abdul Aziz,

مَنْ عَبَدَ اللهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِحُ

“Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.” (Al Amru bil Ma’ruf, hal. 15).

Ilmu bulan Ramadan dapat diperoleh dengan mengikuti kajian ilmu mengenai bulan Ramadan.

Ilmu dipentingkan sebelum beramal. Hal tersebut merupakan syarat diterimanya amal setelah ikhlas adalah mutaba'ah, yang berarti benar dan sesuai dengan syariat dan sunnah.

Sebagaimana hadis yang terkenal dan menjadi kaidah dari Imam Bukhari,

العِلْمُ قَبْلَ القَوْلِ وَالعَمَلِ

“Ilmu dulu sebelum berbicara dan beramal.” (Shahih Bukhari, 1/24).

2. Perbanyak taubat

Memasuki bulan yang suci tentunya harus bersih dari dosa dan maksiat.

Dosa dan maksiat dapat menghalangi seseorang dari ketaatan, karena dosa dan maksiat dapat mengotori dan menutupi hati.

Oleh karena itu berusahalah membersihkan hati dari noda dosa dan maksiat dengan memperbanyak taubat dan istigfar.

Rasulullah SAW bertaubat dan beristigfar 70 kali dalam sehari. Dengan beristigfar dan bertaubat maka hal tersebut meneladani Rasulullah SAW.

3. Memiliki tekad kuat (azam) dan niat tulus

Memasuki bulan Ramadan tentunya harus siap dengan tekad yang kuat serta niat beribadah tulus dari hati.

Tekad kuat dan niat tulus dapat membuat seseorang produktif mengisi Ramadan dengan berbagai ibadah dan amal saleh.

Dengan tekad yang kuat dan niat yang tulus dapan mendatangkan taufik dan kemudahan dari Allah SWT.

4. Membayar atau meng-qadha utang puasa

Bagi sebagian umat muslim, terutama kaum wanita yang sudah baligh, ada masanya tidak berpuasa karena haid atau nifas.

Sehingga mereka akan berhutang puasa, dan harus menggantinya. Untuk itu, bagi umat muslim yang memiliki hutang, sebaiknya mengganti hutang puasanya.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Albaqarah ayat 184:

مَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَر

“Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan, pada hari-hari yang lain”.

Seseorang yang berutang puasa Ramadan dan sudah memasuki bulan Syaban, maka wajib menyegerakan membayar utang.

Tidak boleh menunda puasa untuk membayar hutang puasa hingga bulan Ramadan yang akan datang tanpa adanya halangan.

Masa mengganti puasa Ramadan dimulai dari bulan Syawal dan berakhir di bulan Syaban.

5. Perbanyak puasa di bulan Syaban

Rasulullah SAW memperbanyak puasa di bulan Sya'ban sebagai persiapan menyambut Ramadan.

Sebagaimana penjelasan ‘Aisyah radhiallahu ‘anhu :

وَلَمْ أَرَهُ صَائِمًا مِنْ شَهْرٍ قَطُّ أَكْثَرَ مِنْ صِيَامِهِ مِنْ شَعْبَانَ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً

“Saya sama sekali belum pernah melihat rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dalam satu bulan sebanyak puasa yang beliau lakukan di bulan Sya’ban, di dalamnya beliau berpuasa sebulan penuh.” Dalam riwayat lain, “Beliau berpuasa di bulan Sya’ban, kecuali sedikit hari.” H.R. Muslim: 1156.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved