Arman Depari Ditarik Jadi Komisaris Pelindo I, eks Kopassus Khawatir Narkoba Merajalela di Indonesia
Arman Depari Ditarik Jadi Komisaris Pelindo I, eks Kopassus Khawatir Narkoba Merajalela di Indonesia
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Arman Depari ditunjuk untuk mengurusi Pelindo I oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Posisi Komisaris diberikan Erick kepada Arman Depari.
Namun, penunjukan mantan Kapolda Kepulauan Riau (Kepri) dan Deputi Penindakan BNN, Arman Depari ditunjuk jadi komisaris PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I membuat mantan anak buah Prabowo khawatir
Bukan tanpa alasan mantan Tim Mawar Kopassus ini khawatir narkoba merajalela.
Banyak yang menilai, kinerja jenderal berambut gondrong ini bagus apalagi selama berada di Badan Narkotika Nasional (BNN).
Dilansir dari Tribun Jakarta, kepindahan Arman Depari ke Pelindo I dikhawatirkan mempengaruhi kinerja Badan Narkotika Nasional (BNN).
Banyak upaya penyelundupan yang digagalkan, banyak juga bandar yang ditindak selama ini, di bawah kepemimpinan Arman Depari.
Pengalaman nyaris 20 tahun menangani kejahatan tindak pidana narkoba membuatnya paham cara kerja para gembong narkoba.
Kiprah jenderal berambut gondrong itu pun terbilang moncer sejak memimpin Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri hingga BNN sekarang.
Bisa dikatakan, sampai saat ini belum ada yang bisa menggantikan sosok beliau dalam upaya pemberantasan narkotika di Indonesia.
Selain tak kenal ampun kepada gembong narkoba, Arman juga dinilai gencar memberantas peredaran narkoba di tempat hiburan malam.
Dikutip dari Tribun Jakarta, Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII), Fauka Noer Farid menyatakan, menurutnya Arman yang tahun ini pensiun lebih tepat mengisi jabatan sebagai Dirjen Imigrasi menggantikan Ronny Sompie.
"Latar belakangnya (Arman Depari) sama dengan Ronny Sompie. Selama ini yang bersangkutan juga tidak terlibat apa pun," kata Fauka.
Alasannya selama mengusut kasus narkoba dia sudah berhubungan dengan banyak negara dan memahami kasus kejahatan internasional.
Mantan anggota Kopassus itu menilai kemampuan Arman masih diperlukan agar Indonesia lepas dari status darurat narkoba.