Berita OKI

Tidak Ada Travel Terdaftar di OKI, Semua Angkutan Umum Ilegal Akan Ditertibkan

Padahal angkutan umum itu bisa memberikan pendapatan asli daerah apabila bisa dimaksimalkan

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Wawan Perdana
Tribun Sumsel/ Winando Davinchi
Kepala Dinas Perhubungan OKI Antonio memberikan Surat Keputusan (SK) Karateker kepengurusan Organda OKI kepada Puguh Wanuwardi, Kamis (16/4/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG-Kepala Dinas perhubungan Kabupaten OKI, Antonio Ramadhon menjelaskan, saat ini hanya 10 Perusahaan Otobus (PO) yang terfaftar di Kabupaten OKI.

Sedangkan travel belum ada satu pun yang terdaftar.

Padahal angkutan umum itu bisa memberikan pendapatan asli daerah apabila bisa dimaksimalkan.

"Semisal kita mempunyai jalan lintas timur sepanjang 110 kilometer, dimana sangat banyak penumpang-penumpang, jadi kalau terakomodir dapat meningkatkan PAD kabupaten OKI," ujar Antonio setelah memberikan Surat Keputusan (SK) Karateker kepengurusan Organda OKI, Kamis (16/4/2020).

"Terbentuknya organda yang baru agar lebih efektif mensterilkan travel-travel gelap dan PO yang tidak terdaftar, agar segera megurus ijin resmi," tuturnya.

Ia mengharapkan, kepengurusan yang baru dapat membuat terobosan yang baik, peran serta organda dapat membangkitkan pendapatan asli daerah.

"Kita semua mengharapkan kerjasama terjalin antara dishub dan organda Kabupaten OKI, kedepan peran serta Organda dalam bidang lalulintas sangat dibutuhkan,"

Sementara itu, Puguh Wanuwardi selaku Ketua Karateker Organda OKI menjelaskan, tanpa adanya dukungan dari jajaran pengurus, mustahil organisasi ini bisa berjalan dengan baik.

"Makanya saya berharap adanya kerjasama dan dukungan, semoga organisasi ini bisa menjadi bagian penting dari pemerintah daerah," kata Puguh.

Lebih lanjut, pihaknya akan menyampaikan surat audiensi dengan pemerintah daerah, dalam hal ini Bupati OKI untuk meminta petunjuk dan menyusun jadwal pengukuhan.

"Tugas pertama kita yaitu mendata dan mengakomodir seluruh PO dan angkutan yang ada di OKI baik barang maupun penumpang, Menertibkan travel dan taksi liar atau ilegal,"

"Selain itu kita bisa memperluas jaringan dengan membuka rute perjalanan baru yakni OKI – Medan, sebab di Medan banyak juga perusahaan perkebunan kelapa sawit, yang sama dengan kita. Tentunya ini akan menjadi peluang baru bagi daerah dalam investasi,” tutupnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved