Berita Sriwijaya FC
Manajeman Sriwijaya FC Pastikan Bayar 25 Persen Gaji Pemain 'Tak Tega Kalau 10 Persen'
Manajeman Sriwijaya FC Pastikan Bayar 25 Persen Gaji Pemain 'Tak Tega Kalau 10 Persen'
Penulis: Novaldi Hibaturrahman | Editor: Slamet Teguh
Manajeman Sriwijaya FC Pastikan Bayar 25 Persen Gaji Pemain 'Tak Tega Kalau 10 Persen'
TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG - Manajemen klub Sriwijaya FC akhirnya menentukan besaran gaji pemain yang akan dibayarkan bulan ini.
Dikatakan Hendri Zainudin selaku manajer tim Sriwijaya FC, dirinya telah mengadakan rapat di tingkat manajemen yang membahas mengenai nasib para punggawa maupun staff pelatih di tim berjuluk Laskar Wong Kito.
Rapat tersebut menghasilkan keputusan bahwa manajemen akan memberikan besaran gaji maksimal yakni 25 persen sesuai dengan yang ditetapkan PSSI.
Manajer yang juga Ketua Umum KONI Provinsi Sumsel itu mengatakan pihak manajemen betikan besaran upah maksimal karena merasa tak tega jika memangkas gaji para pemainnya hingga 80 atau 90 persen.
• Manajemen Sriwijaya FC Pastikan DP dan Gaji Pemain Bakal segera Selesai Itu Hak Kalian
• Cara Pelatih Sriwijaya FC, Budiardjo Thalib Mendukung Para Tim Medis yang Menangani Virus Corona
• Tips Pemain Sriwijaya FC, Obet Choiri Jalani Karir Sepakbola dan Menyelesaikan Pendidikan
"Kita sudah komunikasi dan rapat di tingkat manajemen bahwa kemungkinan besar kita ngambil di 25 persen karena kita tidak tega juga kalau menyisakan 10 sampai 15 persen intinya kita tetap mengambil maksimal 25 persen," ungkap pria berusia 46 tahun tersebut.
Seperti diketahui, PSSI telah mengeluarkan Surat Keputsan mengenai penghentian kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sementara hingga 29 Mei mendatang, dan selama pertandingan ditunda klub kontestan diperbolehkan membayar upah sebesar 25 persen dari nilai kontrak yang tertera.
Lebih lanjut manajer tim yamg juga berjuluk Elang Andalas itu mengungkapkan jika manajemen akan berusaha memenuhi hak pemainnya semaksimal mungkin, karena hal teraebut merupakan tanggung jawab pihak bagian manajerial.
"Karena bagi kita ini merupakan suatu tanggung jawab terhadap hak pemain dan itu akan kita usahakan semaksimal mungkin," kata Hendri.
Dirinya tak henti berharap agar covid-19 dapat segera ditanggulangi agar klub-klub sepakbola mendapat kepastian mengenai kelanjutan kompetisi.
"Kita sekali lagi sangat berharap juga corona ini bisa secepatnya berakhirlah supaya ada kepastian," ungkapnya.
Wakil Direktur Utama PT SOM itu mengatakan jika sampai dengan 29 Mei belum ada kepastian maka kemungkinan besar kompetisi akan dihentikan secara permanen dan seluruh klub pasti akan kebingungan dengan nasib para pemainnya.
"Apabila tidak ada kepastian sampai tanggal 29 ya artinya kemungkinan kompetisi akan ditutup dan semua tim pasti bingung menentukan hal ini," tutupnya.