Spirit Bisnis

Cara UMKM di Palembang Bertahan di Tengah Pandemi Corona, Gratiskan Masker Tiap Pembelian Produk

Pelaku usaha harus pintar-pintar menerapkan strategi agar tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19

Editor: Wawan Perdana
Istimewa
Dina Tarawinda, pemilik usaha di bidang fesyen dan kuliner di Palembang memiliki strategi khusus untuk bisa bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi seperti saat ini. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Pelaku usaha harus pintar-pintar menerapkan strategi agar tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Sebab saat ini semua jenis usaha baik kuliner, kerajinan hingga fesyen pun mengalami penurunan omzet.

Dina Tarawinda, pemilik usaha di bidang fesyen dan kuliner di Palembang memiliki strategi khusus untuk bisa bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi seperti saat ini.

"Saya menawarkan promo gratis masker untuk setiap pembelian produk fesyen baik hijab maupun gamis. Ini strategi saya karena saat ini terasa sekali penurunan penjualan produk fesyen," ujarnya pada Live Talk Kartini Milenial dengan menghadirkan tiga pengusaha UMKM perempuan Palembang, Rabu (15/4/2020).

Sebenarnya, kata Dina, bisnis fesyennya ini juga saat ini sedang mengalami kevakuman karena sedang mengurus pemindahan toko dan ingin persiapan Ramadan.

Terlebih, menurutnya Ramadan tahun ini berbeda dengan tahun lalu sehingga dia harus putar otak.

"Kemungkinan orang untuk membeli produk fesyen menurun sehingga menggratiskan masker setiap beli hijab adalah salah satu upaya menjaga penjualan," jelasnya.

Selain penurunan omzet, perempuan 26 tahun ini pun harus pula menghadapi kendala soal pengiriman.

Saat ini pengiriman barang pun dibatasi untuk beberapa kota sehingga permintaan pun menjadi tersendat.

"Saya ada reseller. Juga produk ini per edisi dan setiap edisi beda model. Tapi walaupun demikian insyaallah usaha tetap jalan dan free masker," terang Dina.

Sementara untuk produk makanan kemasan yang dijualnya, diakui Dina meskipun bukan usaha kuliner yang memiliki toko fisik dan dapat dikunjungi oleh konsumen tetapi juga terimbas market yang sepi.

"Bukan usaha rumahan, juga bukan seperti restoran tapi hanya produk kemasan. Market sepi ya ikut sepi karena kita juga supply beberapa minimarket. Tapi, produksi tetap jalan terus," kata Dina lagi.

Dini Tarawinda mengawali usaha fesyen sejak masih menjadi mahasiswi dengan bermodalkan uang jajan pemberian orang tua pada akhir 2014 lalu.

Basis usahanya berada di Baturaja dan Palembang.

Usaha yang dijalankannya selama enam tahun ini pun sempat vakum pada 2017 karena dia ingin fokus pada penyelesaian skripsi.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved