Heboh Suara Dentuman di Wilayah Bogor dan Jakarta Dua Jam Setelah Gunung Anak Krakatau Meletus
Hendra menyebut tipikal erupsi Gunung Anak Krakatau saat ini dengan kondisi gas yang relatif sedikit dan lebih bersifat aliran.
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Heboh suara dentuman misterius terdengar di wilayah Bogor Jawa Barat dan sebagian Jakarta.
Dua jam sebelumnya, Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda dua kali meletus hingga mengeluarkan lava dan menyemburkan abu vulkanik ke sebagian Lampung, pada Jumat (10/4/2020) malam.
Pada Sabtu (11/4/2020) dini hari, warga di wilayah Bogor Jawa Barat dan sebagian Jakarta mendengar suara dentuman misterius.
Saat dikonfirmasi, baik pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) maupun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, belum bisa memastikan asal dentuman tersebut.
Sementara, letusan kedua terjadi pada pukul 22.35 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 657 meter di atas permukaan laut.
Suara letusan dan abu tebal terasa hingga wilayah Kalianda, Lampung Selatan.
Hal itu membuat warga sempat ke luar meninggalkan rumah untuk mengamati situasi.
Sebagian lainnya memilih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Anehnya, setelah letusan Gunung Anak Krakatau itu atau sekitar pukul 01.40 WIB hingga lebih pukul 03.00 WIB, terdengar beberapa kali suara dentuman yang terdengar di wilayah Bogor Jawa Barat hingga sebagian Jakarta.
Sejumlah warganet di akun Twitter BNPB melaporkan mendengar dentuman aneh tersebut, yang diduga berkaitan dengan meletusnya Gunung Anak Krakatau.
Dari pantaun awak Tribun di kawasan Citayam, Kabupaten Bogor, suara dentuman itu terdengar berkali-kali dengan interval 15 detik hingga 20 detik.
Bahkan, dentuman itu membuat pintu dan jendela rumah warga bergetar.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan belum mengetahui pasti sumber atau asal suara dentuman itu.
Namun, dari pengamatan Kepala Stasiun Geofisika BMKG di Bandung, dilaporkan tidak ada kejadian gempa signifikan pada kisaran waktu terdengarnya dentuman tersebut.

"Dari monitoring gempa bumi yang dilakukan oleh Stasiun Geofisika BMKG di Bandung, dilaporkan tidak ada kejadian gempa signifikan," kata Dwikorita melalui pesan singkat kepada Tribun.