Kondisi Terkini Menhub Budi Karya Sumadi, Ini yang Ia Tulis Saat Alat Bantu Kesehatan Dilepas

"Waktu saya denger mau kesanapun tidak jadi karena memang kita semua tidak bisa berbuat apa-apa, karena dia di isolasi," katanya.

Grup WA
Video Budi Karya Sumadi memakai masker di ruangan rumah sakit beredar cepat, Selasa (31/3/2020). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sri Suroso yang merupakan kakak kandung dari Mentri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia Budi Karya Sumadi menceritakan kondisi Menhub saat ini. 

"Kondisi Budi Karya Sumadi saat ini sudah membaik, semoga dalam dua Minggu kedepan lebih baik lagi," kata Sri Suroso saat di Sumsel Virtual Fest 2020 yang diadakan Tribun Sumsel dan Sriwijaya Post, Senin (6/4/2020).

Lebih lanjut ia menceritakan, bahwa bukan main terkejutnya dan kagetnya sekeluarga ketika tahu kalau Budi Karya Sumadi dinyatakan positif Covid-19.

Karena memang keluhan pertamanya karena asma yang memang selama ini bisa diatasinya. 

Lalu dari RS Swasta dipindahkan ke RSPAD dan di sana ditempatkan di ruang isolasi.

Setelah itu keluarga tidak bisa berbuat apa-apa kecuali berdoa.

"Waktu saya denger mau kesanapun tidak jadi karena memang kita semua tidak bisa berbuat apa-apa, karena dia di isolasi," katanya.

Terlebih memang usianya yang tak muda lagi dan memang juga beresiko jika memaksakan terbang ke Jakarta. 

"Ketika Budi Karya Sumadi di ruang isolasi maka kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali berdoa. Jadi kita delapan bersaudara berbagi jikir dan berdoa. Alhamdulillah semua bisa diatasi," ungkapnya.

Sri Suroso pun menceritakan, bahwa keinginan Budi Karya Sumadi untuk sembuh itu besar untuk itu ia survive.

Ia sakit parah tapi semangat hidupnya begitu kuat dan pada hari ke 13 alat-alat bantu kesehatannya dilepas. 

"Ketika dilepas alat bantunya hal yang pertama ia minta itu alat tulis. Jadi ia menulis instruksi, tapi kita belum tahu ia mengintruksikan apa."

"Tapi memang dia itu pikirnya kerja. Jadi saya rasa saat dia diisolasi itu pikirannya kerja dan kerja," ceritanya.

Sri Suroso pun menambahkan, dalam menyikapi Covid-19 tidak semua merasa serius, padahal ini serius.

Seperti di Italia yang tidak disiplin maka meningkat yang positif Covid-19, sedangkan yang di Wuhan itu disiplin maka kondisinya cepat membaik. 

"Saya menghimbau, disiplin lah, ikuti instruksi dan peraturan dari pemerintah karena itulah yang bisa kita lakukan. Karena saya sudah mengalami sendiri."

"Ketika keluarga kita sudah masuk ruang isolasi maka kita tidak bisa apa-apa, hanya bisa bantu doa," katanya.

Ia pun mengajak semua pihak mari sama-sama bertanggung jawab.

Karena yang berperan penting bukan hanya Pemerintah tapi semuanya. Karena ketika sudah mengalami itu begitu tidak enak dan galau. 

"Mari semua sama-sama bertanggung jawab, apalagi daerah kita ini sudah ada yang merah maka perlu waspada," pesannya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved