Corona di Prabumulih
Wali Kota Prabumulih Tambah Anggaran Penanggulangan Covid-19 Jadi Rp 16,5 Miliar
Pemerintah Kota Prabumulih menganggarkan dana sekitar Rp 16,5 miliar lebih untuk percepatan penanggulangan penyebaran Covid-19 (Virus Corona)
Penulis: Edison | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH-Pemerintah Kota Prabumulih menganggarkan dana sekitar Rp 16,5 miliar lebih untuk percepatan penanggulangan penyebaran Covid-19 (Virus Corona).
Sebelumnya, Pemkot Prabumulih hanya menganggarkan dana Rp 2 miliar untuk penanggulangan Covid-19.
Pemkot Prabumulih juga akan membagikan 37 ribu masker di 37 kelurahan/desa serta 15 ribu sembako kepada masyarakat berdampak langsung Covid-19.
Hal itu seperti yang tertuang dalam surat Walikota, Ir H Ridho Yahya MM kepada Gubernur Sumsel, Herman Deru dengan nomor 443.1/196/XI/2020 pada 3 April 2020 prihal percepatan penanggulangan penyebaran Covid-19.
"Betul kita menyampaikan surat kepada pak Gubernur terkait langkah-langkah percepatan penanganan dan penanggulangan Covid-19," ungkap Walikota Prabumulih, Ridho Yahya kepada wartawan, Minggu (5/4/2020).
Selain itu membagikan sembako dan masker kepada keluarga Miskin, akan kembali dilakukan penyemprotan massal yang melibatkan instansi vertikal dan horizontal RT/RW, PMI, Kepolisian, TNI, KNPI, FKPI, Ormas Islam, DPRD dan PT Pertamina EP Asset 2 serta lainnya yang direncanakan pada 8 Maret mendatang.
"Sebelumnya kita telah menerima bantuan Alat Rapid Test (ART) dari Provinsi dan telah didistribusikan untuk tenaga medis dan keluarga almarhum. Kita juga telah membeli dan endistribusikan sebanyak 500 APD dan masker sebanyak 250 kepada petugas medis di seluruh rumah sakit di Prabumulih," ujarnya.
Pemeritah kota Prabumulih juga saat ini telah memesan 2000 alat Rapid Test, 2000 alat PCR, 200 box masker, 300 botol hand sanitizer, 100 dirjen cairan disinpektan dan 600 APD dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Prabumulih.
"Kita juga memberikan insentif bagi Tim Satgas Covid-19 dituangkan dalam SK TIM dengan No 22/KPTS/Dinkes/2020. Lalu kita menyiapkan 4 rumah sakit dengan 10 ruang isolasi dan Rusunawa mampu menampung 75 orang, 3 posko pencegahan di pintu masuk kota serta 4 kamar di Hotel Grand Nikita untuk tim medis Covid-19 Prabumulih istirahat," lanjut suami Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu itu.
Ridho menuturkan pemkot Prabumulih akan mengefektifkan imbauan agar masyarakat jangan keluar rumah kecuali ada kebutuhan mendesak dan sebagai kompensasi atas dampak ekonomi tersebut maka akan disalurkan 15 ribu sembako untuk 15 ribu kepala keluarga warga miskin.
"Sembako dibagikan tersebut berupa 20 kg beras, 2 dus mie dan 1 botol kecap. Sementara insentif petugas memandikan jenazah, penjaga rumah ibadah muslim dan non muslim, guru mengaji tradisional, ustadz usamah, Linmas, RT/RW dan lainnya akan dibagikan ke rekening masing- masing, pendistribusian akan dimulai pada Jumat (10/4/2020)," tegasnya seraya mengatakan langkah-langkah itu untuk bulan pertama dan akan dilanjut bulan berikutnya.
Pihaknya terus mengimbau masyarakat untuk tetap berada di rumah, melakukan social distancing (jaga jarak aman), pemakaian masker, sering cuci tangan sesuai dengan aturan menggunakan sabun dan lainnya.
"Untuk kebijakan Work For Home (WFH) bagi PNS dan Non PNS di lingkungan Pemkot dan Study For Home (SFH) bagi siswa akan terus diperpanjang serta terus melakukan evaluasi," lanjut Politisi Partai Golkar yang juga adik kandung Wakil Gubernur Sumsel, H Mawardi Yahya itu.
Langkah-langkah yang telah dilakukan maupun yang akan dilakukan Pemerintah kota Prabumulih itu didukung warga khususnya yang terpaksa harus keluar rumah ditengah Wabah Covid-19 yang membahayakan.
"Kami dukung penuh dan setuju kalau pemerintah akan memberikan sembako, kami akan diam dirumah. Selama ini masih keluar rumah karena terpaksa mau cari makan, sebenarnya takut kami dengan Corona," ungkap Topan, satu diantara tukang ojek ketika dibincangi.