Niat Beli Masker Buat Bantu Petugas Medis, Ibu-ibu Pengajian Ini Malah Tertipu, Kardus yang Datang

"Total Rp 11 juta lebih. Saya beli di toko online pada 18 Maret 2020," cerita A kepada TribunJakarta.com, Senin (30/3/2020).

Istimewa
Foto diberikan pihak A kepada TribunJakarta.com, Senin (30/3/2020). 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Karena wabah virus corona banyak petugas medis yang kekurangan masker.

Ternyata banyak orang baik yang maeu menumbangkan uangnya untuk membeli masker buat para petugas medis demi menghindarkan mereka dari wabah virus corona.

Salah satunya adalah di Jakarta Pusat dimana ibu-ibu pengajian mengumpulkan uang mereka untuk memberi masker pada petugas medis.

A (46) terpilih sebagai koordinator pengumpul dana uang ibu-ibu hingga terkumpul Rp 11 juta.

Akhirnya, ia memutuskan membeli masker di toko online pada 18 Maret 2020.

"Total Rp 11 juta lebih. Saya beli di toko online pada 18 Maret 2020," cerita A kepada TribunJakarta.com, Senin (30/3/2020).

Menurut A, masker pesanan ini akan disumbangkan ke fasilitas layanan kesehatan.

Salah satunya ke Rumah Sakit Darurat Corona di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Masker itu dibeli untuk disumbangkan ke rumah sakit-rumah sakit merawat pasien Covid-19," kata A.

Uang sebanyak itu tak langsung ia transfer kepada penjual, tapi lima kali transaksi.

Setiap transaksi tersebut, sambung A, harga tiap-tiap paket masker berbeda: ada ratusan ribu sampai belasan juta.

Penjual rupanya main curang dan berjanji segera mengirimkan paket masker pesanan A.

Namun, hingga keesokan harinya, 19 Maret 2020, pesanan tak kunjung dikirim.

A curiga dan langsung mengajak pelaku bertemu.

"Tapi dia menolak pas saya ajak bertemu biar memastikan benar apa tidak," sambung A.

Si penjual masker malah emosi dan memastikan barang akan dikirim lewat penyedia jasa ekspedisi.

"Ini paketnya saya kirim melalui jasa pengiriman barang. Dia bilang begitu sambil marah-marah," sambung A.

"Itu uangnya dari hasil patungan teman-teman saya (ibu-ibu pengajian). Tega banget itu penipunya," ia menambahkan.

Setelah tahu dirinya tertipu, A begitu syok karena tak enak dengan ibu-ibu pengajian yang sudah urunan uang.

"Kacau. Saya bingung memikirkan bagaimana cara mengganti uang teman saya," ujar A.

A mengaku masih, beruntung sejumlah temannya memahami insiden yang menimpanya.

Sebagai koordinator, A tetap bertanggungjawab dan mengganti sebagian uang ibu-ibu. Tapi ada juga yang mengerti.

"Teman saya ada yang mengerti apa yang saya alami. Tapi tetap, saya tidak enak hati dengan mereka," ujarnya.

"Beberapa orang ada yang sudah saya ganti uangnya, cuma ya mereka ada yang mengerti juga," lanjutnya.

Isinya Bukan Masker

Tak hanya A, temannya berinisial C juga mengalami nasib serupa setelah membeli masker di toko online.

"Teman saya juga kena tipunya begini, dia pesan masker, barangnya dikirim," jelas A.

C bukan main kaget setelah membuka paket ternyata isinya bukan masker seperti pesanannya.

"Pas dibuka isinya bukan masker, malah dus-dus kecil bekas," sambungnya.

Menurut A, temannya itu merugi kira-kira sebesar Rp 5,6 juta.

Kata A, C berniat membeli masker guna disumbangkan kepada pihak yang membutuhkan.

Yakni orang yang rentang terpapar virus corona (Covid-19), di antaranya tenaga medis dan warga Jakarta yang bekerja di luar rumah.

"Sama kayak saya, untuk disumbangkan ke orang-orang," ujarnya.

Ia menduga penipu yang menjual masker kepadanya, satu komplotan yang menipu C.

"Saya duga itu komplotannya mereka. Karena mereka itu ada beberapa akun, setelah saya kena tipu itu," ucap dia.

Dugaan dia hanya sebatas persamaan bank yang dipakai pelaku tapi berbeda nomor rekeningnya.

Hal ini diperkuat setelah A dan C melapor ke bank di mana penipu membuka rekening.

Dari pihak bank, keduanya kaget karena ada nasabah tertipu sampai 17 jutaan.

"Waktu saya laporan ke bank tempat saya transfer, ada pegawai bank bilang, ada korban kerugiannya sampai Rp 17 juta," ucap A.

Tak tinggal diam, pada 21 Maret 2020, A melaporkan kasus ini ke pihak Polres Metro Jakarta Pusat.

Kasus penipuan tersebut sedang ditangani jajaran Polres Metro Jakarta Pusat.

Nomor laporan A pun tercatat dengan nomor: 487/K/III/2020/RESTRO JAKARTA PUSAT.

"Akhirnya saya laporan ke Polres Metro Jakarta Pusat, agar tak ada korban lagi," pungkas A.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ibu-ibu Pengajian Ditipu Penjual Masker, Cerita Temannya Malah Dikirimi Kardus, https://jakarta.tribunnews.com/2020/04/01/ibu-ibu-pengajian-ditipu-penjual-masker-cerita-temannya-malah-dikirimi-kardus?page=all.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat
Editor: Y Gustaman

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved