Walikota Beri Dana Rp 200 Ribu Perhari, Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) Selama 14 Hari
Walikota Beri Dana Rp 200 Ribu Perhari Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) Selama 14 Hari
TRIBUNSUMSEL.COM, LHOKSEUMAWE - Orang dalam pemantauan (ODP) yang berada di Kota Lhokseumawe akan diberikan dana intensif sebesar Rp 200 ribu
Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya memberikan dana sebesar Rp 200 untuk ODP dalam bentuk paket
Bantuan yang diberikan akan dikonversi dalam bentuk beras, mi instan, minyak goreng, dan gula selama 14 hari masa pemantauan.
“Surat edaran tentang pemberian dana dan konversinya sudah saya tandatangani dan kirim ke camat untuk seterusnya ke desa-desa,” kata Suaidi Yahya, saat dihubungi, Minggu (29/3/2020).
• Polisi Berpangkat Brigadir Cabuli Ibu Mertua, Pelaku Juga Simpan Foto Vulgar Wanita Lansia Lainnya
Dana itu untuk memastikan ODP tidak perlu memikirkan biaya hidup selama dalam masa pemantauan.
Hingga hari ini tercatat ODP di Lhokseumawe berjumlah 18 orang.
“Jika ODP bertambah, maka mereka juga dapat fasilitas itu. Apalagi saya sudah intruksikan pendeteksian ODP pada kepala desa. Pasti jumlahnya terus bertambah,” katanya.
“Jika ada masyarakat yang pulang dari zona merah corona, segera deteksi. Lalu bawa ke puskesmas untuk dicek. Masa karantina mandiri juga harus diawasi masyarakat. Ini demi kebaikan kita bersama,” katanya.
Dia berharap masyarakat tidak keluar rumah jika tidak sangat mendesak.
Bagi pengusaha agar tidak menyediakan kursi tempat duduk.
“Silakan jualan, namun dengan pola beli. Bukan konsumsi di situ dan disediakan meja,” ujar dia.
114 Meninggal
Juru bicara gugus tugas penanggulangan covid-19 Achmad Yurianto mengakui banyak masyarakat sudah banyak berada di rumah.
Hal itu agar tidak terinfeksi virus corona.
Selain itu rantai pemutusan penularan penyakit tetap menjaga jarak disamping rajin mencuci tangan memakai sabun
Kemudian ada beberapa kebijakan yang dibuat pemerintah, agar bisa memutus ditengah masyarakat
Yang pertama pahami penularan penyakit adalah dari orang yang sakit kepada orang yang sehat melalui kontak dekat.
Masyarakat juga harus menjaga etika bersin dan jangan menyentuh mulut mata dan hidung.
"Menjaga jarak lebih dari 1,5 meter harus diperhatikan, selain itu gejala seperti influenza disertai sesak maka harus memakai masker," kata dia
Maka dari itu ia meminta jangan berkumpul di kerumunan orang karena harus menyelamatkan diri dan menyelamatkan keluarga
Hingga Minggu (29/3/2020) ada penambahan 130 kasus positif di Indonesia sehingga total menjadi 1285 kasus positif
Dalam perawatan berjumlah 1107 serta yang sembuh mencapai 64 orang
Sedangkan yang meninggal tercatat sudah mencapai 114 orang
Artikel ini telah tayang di Kompas.com