Curhat Mahasiswa yang Sidang Skripsinya Ditunda karena Corona, Dukung Kebijakan: Hanya Bisa Tunggu
Sidang skripsi Yosafat harusnya berlangsung pada semester genap 2019/2020 ini bersama tiga mahasiswa tingkat akhir lainnya.
Yos mengutarakan, ia sebenarnya ingin segera merasakan sensasi kebahagiaan menyambut topi wisuda di kepalanya. Juga menggenggam ijazah kelulusan di tangannya.
Dengan lulus kuliah, mahasiswa tingkat akhir ini berpendapat dirinya akan mandiri secara finansial dan membebaskan kedua orangtuanya dari belenggu finansial menanggung pendidikan dan kebutuhan sehari-hari Yos.
"Sebenarnya ingin juga cepat lulus, ingin megang ijazah kelulusan. Lulus kan bisa mencari kerja. Dapat kerja berarti membebaskan orang tua saya dari menanggung kebutuhan saya sebagai anak," ungkap Yosafat.
Namun, wabah pandemi virus corona di Indonesia kian mengganas.
Jumlah pasien positif virus corona per Senin 23 Maret 2020 kemarin mencapai 579 kasus. Sebanyak 49 pasien yang positif terinfeksi corona dinyatakan meninggal dunia.
Kampus tempat Yosafat kuliah memutuskan menunda sidang skripsi para mahasiswa tingkat akhir.
Kemungkinan, sidang skripsi Yos akan dilakukan secara online.
Yos mengungkapkan, sampai saat ini belum ada kejelasan kapan sidang online baginya akan dilakukan.
Dirinya pun hanya bisa menunggu informasi dari pihak kampus seputar kejelasan sidang skripsi baginya.
Ia pun turut mendukung keputusan kampus dan mengingatkan rekan-rekannya, baik di rumah maupun di kampus, untuk terus mawas diri di tengah mewabahnya virus corona di Indonesia.
"Kecewa pastinya kecewa. Teman seperjuangan juga merasakan hal yang sama. Kita hanya bisa menunggu dulu, tapi tentunya kita juga mendukung kebijakan kampus."
"Lalu juga sementara ini memang baiknya menurut pada pemerintah untuk stay di rumah saja. Corona ganas, kasus terus bertambah. Baiknya, kita semua waspada," tandas Yosafat.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Tentang Sidang Skripsi Ditunda Setelah Pegawai Kampus Positif Terinfeksi Virus Corona