6 Provinsi di Pulau Sumatera Terjangkit Virus Corona, Ini 4 Provinsi di Sumatera yang Nihil Covid-19
Untuk di Pulau Sumatera total ada 6 provinsi sudah terjangkit dan sudah 17 kasus positif virus corona serta dua orang yang berstatus positif corona
TRIBUNSUMSEL.COM - Sumatera Selatan menjadi provinsi di Pulau Sumatera yang terbaru mengkonfirmasi satu orang pasien positif virus corona, Selasa (24/3/2020).
Satu pasien yang dinyatakan positif di Sumsel merupakan hasil dari test salah satu dari 6 spesimen yang dikirim ke Litbangkes.
Selain Sumsel yang memiliki satu kasus positif provinsi Lampung dan Jambi juga mengkonfirmasi baru satu yang terdeteksi sudah dinyatakan wilayahnya terjangkit covid-19.
Untuk di Pulau Sumatera total ada 6 provinsi sudah terjangkit dan sudah 17 kasus positif virus corona serta dua orang yang berstatus positif corona meninggal dunia
• Satu Orang di Sumsel Positif Corona, Gubernur Langsung Naikkan Status Siaga Covid-19
• Warga Palembang Sumsel Positif Covid-19 Riwayat Perjalanan dari Jakarta
Untuk kasus tertinggi di Sumatera terdapat di Sumatera Utara yang memiliki 7 kasus positif virus corona dan 1 meninggal dunia
Selanjutnya Kepulauan Riau 5 positif corona dan 1 meninggal dunia
Kemudian Riau sudah mengkonfirmasi ada 2 orang positif virus corona
Sumsel 1 positif corona, Lampung 1 kasus dan Jambi ada 1 positif corona
Di Pulau Sumatera yang nihil virus corona hingga Selasa (24/3/2020) adalah provinsi Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, Bangka Belitung
Pemerintah menyatakan bahwa jumlah pasien yang dinyatakan positif virus corona dan mengidap Covid-19 terus bertambah.
Hingga Selasa (24/3/2020) sore ini, total ada 686 kasus Covid-19 di Indonesia.

Angka ini bertambah 107 pasien dari data yang dirilis kemarin.
Hal ini diungkap juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto, berdasarkan data yang diterima pemerintah sejak Senin (23/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga Selasa siang ini pukul 12.00 WIB.
"Ada penambahan kasus baru 107 orang. Sehingga totalnya ada 686 orang," ujar Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB, Selasa sore.
Selain itu, ada 55 pasien yang meninggal dunia setelah dinyatakan mengidap Covid-19.
Santunan Rp 15 Juta
Pemerintah menggelontorkan uang santunan bagi pasien yang dinyatakan meninggal karena covid-19
Pemerintah akan memberikan bantuan kepada ahli waris pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebesar Rp 15 juta per orang.
Bantuan tersebut akan disalurkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
"Untuk meringankan beban keluarga yang ditinggalkan, Kemensos memberikan santunan kematian kepada ahli waris sebesar Rp 15 juta per orang yang meninggal sebagai bentuk perhatian dan belasungkawa dari negara," ujar Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos Asep Sasa Purnama dalam konferensi pers di BNPB, Selasa (24/3/2020).
Ia mengatakan, saat ini sedang dilakukan verifikasi terhadap para ahli waris keluarga pasien Covid-19 untuk penyaluran bantuannya. Pasien Covid-19 di Indonesia yang meninggal dunia mencapai 49 orang.
Sementara itu, 579 orang dinyatakan positif Covid-19 per Senin (23/3/2020) dan 30 orang di antaranya dinyatakan sembuh.
Selain memberi santunan, Kemensos menaikkan nilai bantuan program sembilan bahan pokok (sembako) yang menyasar 15,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dalam rangka penanganan Covid-19.
Jumlah nilai bantuan sembako tersebut naik dari semula Rp 150.000 per bulan per KPM menjadi Rp 200.000 per bulan per KPM.
"Kemensos meningkatkan nilai bantuan program sembako yang menyasar 15,2 juta KPM dari semula Rp 150.000 per bulan per KPM menjadi Rp 200.000 per bulan per KPM selama 6 bulan dari Maret-Agustus 2020," ucap Asep.
Kemensos juga akan mempercepat penyaluran bantuan program keluarga harapan (PKH) bagi 10 juta KPM.
Tahap kedua dan ketiga penyalurannya akan dipercepat. Seharusnya, tahap kedua penyaluran PKH dilakukan pada bulan April.
Namun, pihaknya akan mempercepatnya sehingga penyaluran akan dilaksanakan pertengahan Maret.
"Tahap ketiga seharusnya Juli menjadi April per bulan, yang semula penyaluran per tiga bulan sehingga tanggap darurat KPM PKH mendapatkan manfaat ganda," kata dia.
Asep mengatakan, mereka yang disasar untuk mendapatkan program tersebut adalah keluarga yang tercantum di dalam data kesejahteraan sosial hasil pemetaan dan pendataan terpadu dengan pemerintah daerah.
Adapun dukungan Kemensos dalam penanganan Covid-19 tersebut ditujukan untukk mengurangi beban keluarga miskin dan rentan sebagai akibat dampak ekonomi Covid-19 melalui bansos sebagai social safety net.
"Itu adalah langkah kongkret Kemensos. Kami ingin memberikan proteksi atau perlindungan kepada keluarga miskin dan rentan," kata dia.