Antisipasi Virus Corona
Meski Negatif Corona, Ini Alasan Pemkot Tegal Berlakukan 'Local Lockdown'
Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal Jawa Tengah mengambil kebijakan local lockdown selama satu pekan.
TRIBUNSUMSEL.COM, TEGAL-Berbagai inisiatif dilakukan kepala daerah untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal Jawa Tengah mengambil kebijakan local lockdown selama satu pekan.
Pemerintah menutup sebagian askes menuju dan ke luar kota sejak Senin (23/3/2020) hingga Minggu (29/3/2020).
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono mengatakan, hal itu dilakukan sebagai salah satu langkah mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Rekayasa lalu lintas dilakukan mulai dari jalur Pantura yang dialihkan ke Jalan Lingkar Utara (Jalingkut).
• Omzet Anjlok 95 Persen, Pengusaha Rental Mobil Minta Kelonggaran Angsuran Kredit 3 Bulan
“Kendaraan dari luar kota yang melintas tidak masuk dalam kota. Namun langsung lewat Jalingkut,” kata Dedy, saat meninjau lapangan bersama jajarannya dan Sat Lantas Polres Tegal Kota, Minggu (22/3/2020) malam.
Menurut Dedy, hal itu sementara dilakukan agar warga dari luar kota tidak singgah di Kota Tegal, tapi tetap melanjutkan perjalanan, sehingga dapat mencegah penyebaran corona di Kota Tegal.
“Kalau warga luar kota mampir, kita riwayatnya tidak tahu. Kalau ada yang terpapar dan menularkan sulit untuk tracing. Sehingga mobil motor yang dari luar kota langsung masuk Jalingkut untuk melanjutkan perjalanan,” kata Dedy.
Selain merekayasa arus lalu lintas, Dedy juga menutup sejumlah akses menuju tempat keramaian dalam kota.
Jalan menuju Alun-alun Kota Tegal, dan sejumlah jalan protokol juga ditutup dengan water barier.
“Local lockdown hanya di dalam kota saja menuju titik keramaian,” kata Dedy.
• Viral Foto dr Hadio Sebelum Wafat Pamit Dengan Kedua Anaknya Beredar, Itu Adalah Dokter di Malaysia
Menurut Dedy, meski pemerintah sudah meminta membatasi aktivitas sosial termasuk untuk menghindari atau menciptakan keramaian, tapi masih banyak warga yang belum sadar.
“Saya melihat banyak warga yang kurang memahami. Makanya di tempat keramaian kita tutup dulu sampai tanggal 29 Maret 2020. Bahkan di tempat-tempat yang biasanya ramai, lampunya sementara kita matikan,” terang Dedy.
Menurut Dedy, langkah yang ia sebut sebagai local lockdown akan dievaluasi.
Bisa dipercepat, maupun diperpanjang setelah sepekan kemudian.
• Ternyata Hasil Pemeriksaan 2 PDP Sumsel yang Meninggal Belum Keluar, Masih Menunggu
“Alhamdulillah Kota Tegal masih negatif Covid-19. Saya tidak ingin orang luar mampir di Kota Tegal menularkan virus sehingga berbahaya bagi warga,” sebut Dedy.