Dibalik Kematian Dokter Positif Corona, IDI Akui Jika Alat Pelindung Diri Tenaga Medis Terbatas
Alat Pelindung Diri (APD) petugas medis yang menangani pasien covid-19 atau virus corona disebut terbatas.Hal ini yang membuat sejumlah tenaga medis
TRIBUNSUMSEL.COM - Alat Pelindung Diri (APD) petugas medis yang menangani pasien covid-19 atau virus corona disebut terbatas.
Hal ini yang membuat sejumlah tenaga medis jatuh sakit hingga ikut terpapar covid-19, bahkan berujung meninggal dunia.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng Muhammad Faqih.
Keterbatasan APD disebut Daeng berakibat pada sejumlah tenaga medis.
“Jadi ada yang terinfeksi, ada yang koma, di ICU. APD yang jadi masalah,” ungkapnya.

Daeng menyebut satu set APD terdiri dari baju, penutup mata, penutup kepala, masker, sarung tangan, dan sepatu.
"Itu satu set, semuanya langka itu," ujarnya.
Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah, yakni Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Sudah kita koordinasi, tapi memang barangnya baru diupayakan ini,” ungkapnya.
Daeng pun berharap APD dapat segera didapatkan.
“Mudah-mudahan hari ini atau besok kawan-kawan Gugus Tugas BNPB sudah mendapatkan,” ujarnya.
2 Dokter Meninggal Karena Covid-19
Diketahui sebelumnya, kabar duka datang dari dunia medis Indonesia.
Dua dokter meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif virus corona.
Hal tersebut dibenarkan Daeng.