WHO Surati Presiden Jokowi, Singgung Soal Kasus Virus Corona yang Tak Terdeteksi

WHO Surati Presiden Jokowi, Singgung Soal Kasus Virus Corona yang Tak Terdeteksi

AFP/FABRICE COFFRINI - ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ via Kompas.com
Sekjen WHO dan Presiden Jokowi 

TRIBUNSUMSEL.COM - WHO Surati Presiden Jokowi, Singgung Soal Kasus Virus Corona yang Tak Terdeteksi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyurati Presiden Joko Widodo terkait penanganan virus corona Covid-19 di Indonesia.

Dalam surat itu, WHO menyinggung soal kasus positif corona yang gagal terdeteksi.

Surat tersebut ditandatangani Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom dan dikirimkan ke Jokowi pada 10 Maret lalu.

Surat itu juga diteruskan kepada Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri.

Jokowi Larang Pemda Umumkan Pasien Positif Corona, Tapi Gubernur Banten Sudah Umumkan 4 Warganya

Pelaksana Tugas Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah membenarkan surat tersebut.

"Betul," kata dia saat dikonfirmasi Kompas.com lewat pesan singkat.

Dalam surat itu, Tedros awalnya mengapresiasi upaya pemerintah RI dalam menangani corona.

Ia menyebut, setiap negara harus melakukan langkah terukur untuk mencegah penyebaran virus yang pertama kali muncul di China ini.

TNI dan Polri Pukul Mundur KKB yang Kuasai 4 Kampung di Tembagapura

"Sayangnya, WHO menemukan adanya sejumlah kasus tak terdeteksi yang membuat penyebaran virus ini meluas dan menimbulman korban jiwa di sejumlah negara," tulis Tedros dalam suratnya.

Oleh karena itu, kata Tedros, WHO terus mendorong setiap negara untuk terus melakukan uji laboratorium terhadap orang yang dicurigai telah terinfeksi corona.

"Khususnya di negara yang memiliki populasi besar dan fasilitas kesehatan yang tak merata di setiap wilayah," kata Tedros. 

Tedros menekankan bahwa deteksi dini adalah faktor penting untuk dapat memetakan penyebaran virus ini dan melakukan upaya pencegahan.

Untuk itu, bagi negara yang terdapat kasus tak terdeteksi, WHO merekomendasikan beberapa langkah, salah satunya mendeklarasikan darurat nasional.

Pada poin lainnya, WHO juga merekomendasikan untuk meningkatkan kapasitas laboratorium.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved