Nikita Mirzani Ingatkan Dipo Latief: Siap-siap Malu & Jantungan, Ngaku Punya Bukti Luar Biasa
Kalau malu nggak tahu ya mungkin udah nggak ada malu juga kali, terus kedua ya siap-siap aja jantungnya pada syok, mungkin harus beli jantung dua," un
"Karena kalau Niki udah kayak gini udah nggak mau diumpet-umpetin semua, jadi semuanya sebisa mungkin Niki bongkar sebongkar-bongkarnya.
Kalau bongkar di persidangan kan ngga boleh dilaporin polisi karena kan itu udah sesuai sama peraturan.
Jadi buat kubu sana siap-siap aja terima segala resikonya," imbuhnya.
Nikita juga meminta agar pihak Dipo tidak sakit hati terhadap bukti-bukti yang akan ia bawa ke persidangan.
"Kalau Niki kan dibikin malunya diawal, heboh-hebohnya bakal dipenjaralah dijemputlah, nah sekarang giliran gue nih buat Dipo terutama buat keluarganya, ini kan yang kalian inginkan.
Kalau gue ngomong apa-apa di persidangan jangan sakit hati," beber Nikita. (TribunStyle.com/Febriana)

Kronologi Nikita Mirzani Lempar Dipo Latief Pakai Asbak Plastik hingga Berujung Pemukulan
Nikita Mirzani kini tengah menjalani sidang yang beragenda mendengar putusan hakim terkait eksepsi yang ia ajukan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Nikita Mirzani mengajukan eksepsi kepada Majelis Hakim untuk menolak dakwaan dari JPU.
Ibu 3 anak tersebut beralasan bila permasalahannya dengan Dipo merupakan hal yang wajar di dalam rumah tangga.
Sebelumnya, Sigit Hendradi seorang Jaksa Penuntut Umum yang menangani kasus Nikita memaparkan kronologi perseteruan Niki dengan Dipo Latief.
Dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com, Sigit mengatakan jika kejadian itu terjadi pada 5 Juli 2018 lalu.
Peristiwa tersebut berlangsung di area parkir di kawasan Cilandak Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Sebelum kejadian, Nikita sebagai terdakwa sedang berada di dalam mobil bersama seorang pria yang bernama Wahyu membuntuti mobil yang dikendarai Dipo Latief atau Ahmad Dipo Ditiro dan teman-temannya yaitu Faridz, dan Ferdiansyah alias Kuproy.
Dalam perjalanan, wanita kelahiran Jakarta ini berusaha menghubungi Ferdiansyah atau Kuproy.