Gula Pasir Langka
Stok Gula Pasir di Lahat Aman, Ini Penyebab Harga Gula Naik Tinggi
TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT-Warga Kabupaten Lahat sepekan terakhir dikagetkan dengan naiknya harga gula
TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT-Warga Kabupaten Lahat sepekan terakhir dikagetkan dengan naiknya harga gula.
Jika harga normal hanya berada di posisi Rp 12.500 hingga Rp 13.000 per kilogram, beberapa hari terakhir ditingkat pengecer sudah berada di angka Rp 16.000 hingga Rp 17.000.
Kondisi ini memicu spekulasi dikalangan pembeli terkait telah terjadinya kelangkaan.
Namun demikian Dinas Perdagangan Kabupaten Lahat, memastikan gula di tingkat distributor masih aman.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Lahat, Fikriansyah, Rabu (11/3/2020) menjelaskan, sudah memantau di pasaran dan sejauh ini stok gula masih tersedia.
"Harganya mulai pahit kalau gula di Lahat masih manis (stok tersedia, red). kenaikan harga gula bervariasi dan kenaikkan tersebut terjadi secara nasional," terangnya.
Lebih lanjut diungkapkanya, penyebab kenaikan, sudah disampaikan oleh sumber dari Kementerian Perdagangan.
Atas arahan Presiden, dan masukan dari Kepala Dinas Perdagangan se Indonesia, sudah menghitung neraca gula kebutuhan sampai Juni.
Pertimbanganya musim giling gula petani tahun ini akan mundur di bulan Juni.
Praktis gula petani tebu diperkirakan akan bisa di pasarkan bulan Juli.
"Pemerintah pun melalui Kementerian Perdagangan telah menyetujui impor raw sugar, untuk bahan baku gula konsumsi agar mencukupi sampai bulan Juni," katanya.
Untuk Lahat, Dinas Perdagangan, telah memantau stok di beberapa distributor, saat ini stok gula pasir cukup tersedia.
Namun tetap mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik.
Sebab Dinas Perdagangan Kabupaten Lahat akan terus berkoordinasi ke pihak di tingkat kabupaten ataupun provinsi.
"Guna menjamin ketersediaan. Kepada pedagang dan distributor, kami minta kerjasamanya untuk tetap mendistribusikan persediaan yang ada, tidak menimbun,"terangnya. (SP/ Ehdi Amin)